Sukabumi (ANTARA) - Pemda Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelontorkan bantuan Rp1,5 miliar untuk merehabilitasi rumah warga bagi warga yang terdampak banjir bandang di Kampung Tugu Kelurahan Jaya Raksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.
"Nantinya buat rehabilitasi pembangunan, sedang dihitung dulu oleh aparat setempat. Bantuan dari Pemda Provinsi Jabar Rp1,5 miliar ditambah Rp500 juta dari zakat-zakat orang baik yang menitipkan ke saya jadi total Rp2 miliar," ujar Ridwan Kamil seusai meninjau lokasi rumah warga terdampak banjir bandang di Kota Sukabumi, Sabtu.
Dia juga mengecek kesiapan fasilitas tanggap darurat, posko kesehatan, dan posko utama terkait pusat informasi telah disediakan demi kebutuhan warga.
Tak hanya itu, Pemda Provinsi Jabar menyalurkan bantuan Rp1,5 miliar untuk merehabilitasi rumah warga, dan Rp500 juta dari dana umat.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi salurkan air bersih ke lokasi bencana banjir Baros
Baca juga: Personel PMI Kota Sukabumi berhasil selamatkan korban banjir
Selain itu Ridwan Kamil memastikan kondisi warganya tetap aman dan sehat berkat pertolongan pertama yang dilakukan oleh BPBD Kota Sukabumi dan Pemkot Sukabumi.
Untuk itu, ia meminta Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi agar merespons bencana ini dengan melakukan tindakan tanggap darurat mengangkat material oleh alat-alat berat yang melanda rumah warga.
"Ternyata ada banyak sekali rumah yang rusak berat, tanggap darurat saya titipkan kepada Pak Wali dengan tim, dibantu TNI/Polri hari ini dan Insya Allah, besok beres dengan tim. Pak Kapolda akan kerahkan," kata Ridwan Kamil.
Sebelumnya, hujan sekitar empat jam mengguyur Kota Sukabumi, Kamis (17/2) sore hingga malam. Bencana akibat cuaca ekstrem ini mengakibatkan ratusan rumah, fasilitas umum, dan fasilitas sosial serta sejumlah ruas jalan terendam banjir. Bahkan dilaporkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka.
Menanggapi cuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah di Jabar. Kang Emil meminta warga Jabar untuk waspada siaga satu, karena menurut perkiraan BMKG musim penghujan akan berlangsung hingga akhir Maret.
"Musim penghujan masih berlangsung sampai akhir Maret. Jadi harus siaga satu sampai akhir Maret, jaga-jaga jangan sampai terulang lagi kejadian-kejadian seperti ini," ujar Kang Emil.
Demi mengantisipasi hal tersebut, dia meminta Wali Kota Sukabumi untuk waspada menyiapkan berbagai antisipasi. Mengingat hujan akan kembali mengguyur wilayah Jabar.
"Oleh karena itu saya titip ke Pak Wali, tim dari keamanan wilayah masing-masing harus waspada karena ada korban jiwa satu kemarin. Mudah-mudahan tidak terulang lagi, saya turut berduka cita," ujarnya.
"Dengan kehadiran kami (Forkopimda Jabar dan Wali Kota Sukabumi) saya juga menyemangati para korban yang sedih, karena harta bendanya hancur oleh banjir," kata Kang Emil menambahkan.
Bencana banjir yang melanda wilayah Kota Sukabumi, terakhir kali terjadi pada tahun 1990-an. Kang Emil menganalisis banjir besar terjadi tahun ini ada kaitannya dengan durasi hujan besar yang lama.
"Ini nanti harus diteliti juga soalnya kalau dari laporan terakhir banjir besar ini pada tahun 1990-an, berarti ini cuaca ekstrem dari pukul 2 hingga pukul 8 hujan besar tidak berhenti tentulah tidak lazim. Kita akan cek ke BMKG apakah akan ada skema yang sama di masa depan supaya kita lebih waspada," katanya.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyebutkan korban terdampak banjir bandang tersebut berjumlah 696 KK, sebanyak 1.670 jiwa yang terdampak. Dari jumlah tersebut sebanyak 46 rumah yang rusak berat, dan 38 rusak sedang dan rusak ringan 146 rumah.
Terkait rehabilitasi, Fahmi menuturkan telah menyiapkan posko-posko yang terus diaktifkan setiap hari.
Selain itu, ia akan menggunakan dana bantuan Pemda Provinsi Jabar untuk pemulihan setelah bencana dengan membangun kembali rumah rusak.*
Baca juga: Banjir dan tanah longsor landa 64 titik di Kota Sukabumi Jawa Barat
Baca juga: Personel Polres Sukabumi bantu penanggulangan banjir di tiga kampung
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022