New York (ANTARA News) - Duta besar RI untuk AS, Sudjadnan Parnohadiningrat menegaskan Amerika Serikat bukan lagi merupakan tempat yang aman bagi koruptor asal Indonesia yang ingin bersembunyi atau menyimpan uangnya. "FBI saat ini cukup kooperatif dengan Indonesia dalam upaya mencegah ataupun menindak pelaku kejahatan. Jadi jangan harap pelaku kejahatan bisa dengan mudah berkeliaran disini," kata Sudjadnan di Washington DC, Rabu. Tertangkapnya mantan Direktur Utama Bank Servitia, David Nusa Widjaya di San Francisco bulan lalu yang kemudian dikembalikan ke Indonesia, katanya, juga tidak lepas dari peranan pihak keamanan Amerika Serikat yang cukup kooperatif dengan kepolisian Indonesia. Sebenarnya bisa saja FBI menahan terdakwa kasus BLBI itu di Amerika dan memakai undang-undang anti money-laundering. Menurut Sudjadnan, Indonesia selalu mendesak Amerika Serikat untuk memperhatikan komitmen memberantas terorisme dan pelaku kejahatan. "Amerika Serikat seringkali menyerukan negara berkembang untuk memerangi terorisme dan juga korupsi. Oleh sebab itulah secara moral juga harus membantu Indonesia dalam menangkap para buronanitu," katanya. Dengan desakan atas komitmen itulah maka Amerika sangat memperhatikan keinginan indonesia untuk mengadili pelaku korupsi itu di tanah air. Selain David Nusa Wijaya, Sudjadnan belum dapat memastikan kemungkinan ada buronan atau konglomerat hitam Indonesia lainnya yang bersembunyi di Amerika Serikat. Namun dengan adanya kesamaan visi antara aparat keamanan Indonesia dan AS dalam pemberantasan korupsi dan terorisme, maka kini sudah ada semacam jaring-jaring untuk menangkap mereka. "Kerja sama antara FBI dan kepolisian Indonesia sebelumnya juga terlihat dalam penangkapan tersangka kasus pembunuhan karyawan PT Freeport di Timika," kata Sudjadnan yang Rabu pagi bertemu dengan Patsy Spiers, isteri Rickey Spiers yang tewas dalam insiden TImika pada 31 Agustus 2002. Dalam pertemuan di KBRI Washington DC, Dubes Sudjadnan memberi keyakinan kepada Patsy Spiers mengenai penegakan hukum atas kasus tersebut di Indonesia. (*)
Copyright © ANTARA 2006