Kairo (ANTARA News) - Begitu alunan lagu Arab, Ramadhan Ghana, menghentak diiringi musik angklung, tepuk tangan ratusan warga Mesir pun membahana di Cairo Opera House pada Rabu (10/8) malam.
Sekitar 500 warga Mesir menikmati acara "Ramadhan Lifestyle in Indonesia" di gedung opera yang terletak di bibir barat Sungai Nil yang berseberangan dengan Bundaran Tahrir, ikon revolusi Mesir itu.
"Acara ini terselenggara atas kerja sama antara KBRI dan Cairo Opera House," kata Kepala Fungksi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Kairo, Iwan Wijaya Mulyatno kepada ANTARA Kairo di sela acara tersebut.
Selain mengiringi lagu Arab, musik khas Jawa Barat yang telah menjadi Warisan Dunia oleh UNIESCO itu, juga mengiringi beberapa lagu lainnya seperti lagu Jalan Cinta (Sherina), dan Surgamu (Pasha Ungu).
Angklung tersebut dengan piawai dimainkan pelajar dan mahasiswa-mahasiswi Indonesia di Mesir.
Acara yang dimulai pukul 21.30 - 00.00 waktu setempat (Kamis, 1.30-5.00 WIB) tersebut menghadirkan aneka ragam pertunjukan seni dan budaya Indonesia, diselingi pembagian hadiah dalam bentuk kuis.
Acara ini dibuka dengan penabuhan beduk yang merupakan ciri khas masyarakat Islam Indonesia menyambut Ramadhan dengan suka ria.
Tari Saman yang dibawakan mahasiswa Aceh Darussalam di Mesir juga mewarnai Malam Ramadhan tersebut.
Tak kalah menariknya, kepiawaian mahasiswa asal Jakarta menampilkan tabuhan dan tarian sufi "Marawis" menyihir perhatian khalayak.
Para pelajar Sekolah Indonesia Cairo (SIC) pun tak mau ketinggalan, melalui tarian rebana diiringi lagu Allahu (Raihan), dan menampilkan tarian Mesir.
Rafa`e Geleng, paduan antara gebugan rebana dengan tarian perang yang dibawakan oleh mahasiswa asal Aceh menyedot perhatian penonton. Kerumitan dan ketepatan gerak, sebagaimana Tari Saman, menyihir hadirin.
Kuasa Usaha Ad Interim ( KUAI) KBRI Kairo, Burhanuddin Badruzzaman, dalam sambutannya mengatakan acara ini bertujuan di antaranya untuk memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia, di samping mempererat hubungan antara Indonesia dengan Mesir.
"Pertunjukan berbagai seni Indonesia itu mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia menyambut datangnya Ramadhan," kata Burhanuddin.
Direktur Musik dan Budaya Cairo Opera House sebagai perwakilan dari Kementerian Kebudayaan Mesir, DR. Reda El-Wakil, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia mendapatkan prioritas pertama di antara beberapa negara yang menampilkan sajian budaya di Opera House Cairo pada bulan Ramadhan tahun ini.
Selain Indonesia, beberapa Kedutaan negara sahabat Mesir, seperti Malaysia, Aljazair, Palestina, India, dan Bangladesh dijadwalkan akan mengadakan acara serupa di gedung opera kesohor Mesir tersebut.
Acara "Ramadhan Lifestyle in Indonesia" oleh KBRI Kairo ini sudah dilakukan tujuh kali sejak 2004.
Promosi budaya serupa akan diadakan di Opera Damanhur, 157 km arah utara Kairo pada 12 Agustus mendatang.
Hadirin tampak membeludak memenuhi ruangan berkapasitas 500 kursi, sehingga warga Indonesia, umumnya mahasiswa, terpaksa duduk di lantai dan tangga di sekeliling ruangan.
Hadir dalam acara itu kalangan pejabat, pengusaha, cendekiawan, wartawan dan mitra kerja KBRI, termasuk tampak pula Direktur Festival Internasional pada Kementerian Kebudayaan Mesir, Amir Nabih, dan Direktur Diplomasi Publik Kementeria Luar Negeri Mesir. (M043/KWR/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011