Jakarta (ANTARA) - Paviliun Indonesia meramaikan acara ‘Nation with Wonders at Expo 2020’ yang digelar di Expo 2020 Dubai dengan mempromosikan keajaiban alam Pulau Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam terbaru di dunia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi mengatakan ekshibisi Pulau Komodo di Expo 2020 Dubai menjadi penanda bahwa Indonesia memiliki potensi pariwisata yang istimewa, tidak hanya Bali, tetapi tersebar di seluruh penjuru Nusantara.
"Gelaran Expo 2020 Dubai merupakan kesempatan yang luar biasa untuk memamerkan berbagai destinasi terbaik Indonesia untuk menarik semakin banyak orang berkunjung ke Indonesia,” kata Didi dikutip dari rilis pers, Sabtu.
Acara tersebut berlangsung pada pada 11-12 Februari 2022 di Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab. Promosi dilakukan dengan menggelar peluncuran marker, atau unveiling of marker, untuk Pulau Komodo di Outdoor Stage Paviliun Indonesia, Jumat (11/2).
Marker merupakan sebuah atribut penanda yang diletakkan pada tujuh paviliun di negara dengan keajaiban alam terbaru. Peluncuran marker dilakukan tujuh negara dan diramaikan dengan pertunjukan budaya.
Puncak acara dari Nations with Wonders at Expo 2020 Dubai adalah pertunjukan budaya di Jubilee Park, salah satu panggung terbesar di area Expo 2020 Dubai.
Indonesia bersama Vietnam, Kuba, Kolombia, dan Argentina memamerkan potensi dan keindahan alam yang termasuk tujuh keajaiban alam terbaru di dunia. Acara yang berlangsung pada Sabtu (12/02) tersebut juga diramaikan dengan aneka pertunjukkan budaya.
Indonesia sendiri menampilkan tarian serta musik tradisional mulai dari Bali, Jakarta, Kalimantan, dan Sumatra.
Didi mengatakan, gelaran Expo 2020 Dubai menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkenalkan potensi di bidang perdagangan, pariwisata, dan peluang investasi.
Promosi Pulau Komodo di Expo 2020 Dubai sejalan dengan program Pemerintah Indonesia dalam menggencarkan promosi Destinasi Super Prioritas (DSP) dengan memperkenalkan pariwisata untuk menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif.
Salah satu bagian dari DSP adalah Labuan Bajo yang terkenal dengan Pulau Komodo sebagai taman nasional habitat asli komodo.
Pulau Komodo dengan Taman Nasional Komodonya terpilih menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam terbaru melalui New 7 Wonders Foundation pada 2012 silam.
Selain menjadi habitat asli spesies reptil purba tertua di dunia, Pulau Komodo memiliki kawasan yang masih terjaga alamnya. Hal itulah yang membuat Taman Nasional Komodo terpilih menjadi New 7 Wonders of Nature setelah divoting oleh sebanyak 500 juta orang dari seluruh dunia.
“ lKami berharap melalui acara acara ‘Nation with Wonders at Expo 2020’, pengunjung pameran dapat mengenal lebih dekat terkait Destinasi Super Prioritas Indonesia, terutama mengenai Taman Nasional Komodo yang terpilih menjadi salah satu New 7 Wonders of Nature,” ucap Didi.
Peluncuran marker Pulau Komodo di Outdoor Stage Paviliun Indonesia dihadiri Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Dubai Kartika Candra Negara dan Founder-President dari New 7 Wonders Foundation Bernard Weber.
“Dari ratusan juta suara, orang-orang dari seluruh dunia telah memilih dan mendorong kami untuk meresmikan tujuh Keajaiban Baru. Dengan melakukan itu, seluruh peserta juga telah menciptakan apa yang saya sebut dengan Memori Global, yaitu tujuh hal yang dapat dan akan diingat oleh setiap orang di masa depan," kata Weber.
Weber mengatakan hal tersebut adalah simbol persatuan yang menghormati dan merayakan keragaman budaya dan alam.
Acara peluncuran marker dibuka dengan pemukulan belek, alat musik tradisional dari Labuan Bajo. Para pengunjung Paviliun Indonesia juga dapat menonton video terkait keindahan dan potensi pariwisata Pulau Komodo.
Pertunjukan budaya dari Nusa Tenggara Timur turut memeriahkan acara. Selain itu, para pengunjung pameran bisa berfoto dengan marker dan mendapatkan cap khusus dari New 7 Wonders Foundation sebagai memorabilia.
Baca juga: KSP pantau pembangunan sarana wisata Loh Buaya di Pulau Rinca NTT
Baca juga: Balai Taman Nasional Komodo perkirakan lahan terbakar 10 hektare
Baca juga: BTNK masih selidiki penyebab kebakaran sabana di Pulau Rinca
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022