"Hal ini untuk mengantisipasi jika ada pemberlakuan skala prioritas bagi kendaraan sembako saat mendekati Lebaran," katanya di Bakauheni, Kamis.
Dia menjelaskan, pada saat mendekati hari raya tersebut biasanya ada imbauan untuk menunda penyeberangan truk nonsembako mulai empat hari sebelum (H-4) Lebaran.
Hal tersebut, katanya, merupakan kebijakan hasil koordinasi bersama sejumlah instansi berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dan bukan kebijakan dari PT ASDP Indonesaia Ferry Cabang Bakauheni.
Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan karena pada hari tersebut seluruh kendaraan akan meningkat tajam baik truk, bus penumpang, roda empat maupun roda dua sehingga harus diproritaskan agar tidak menghambat layanan penyeberangan.
Namun, kata dia, untuk truk sembako tetap diizinkan menyeberang karena membawa kebutuhan pokok yang diperlukan penduduk di pulau Jawa maupun Sumatera, termasuk truk distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan kebutuhan vital saat Lebaran.
Ia memprediksikan arus kendaraan di pelabuhan tersebut akan meningkat sekitar 10 persen pada saat arus mudik-balik Lebaran nanti dibandingkan tahun lalu.
PT ASDP Indonesia Ferry memastikan layanan peyeberangan di pelabuhan tersebut akan berjalan lancar karena Pelabuhan Bakauheni saat ini telah memiliki lima dermaga, sehingga layanan penyeberangan akan berjalan optimal.
"Tahun lalu akses menuju dermaga empat dan lima masih tanah berdebu dan bergelombang, sekarang sudah dibeton dan siap dilalui berbagai kendaraan yang akan naik kapal melalui dua dermaga tersebut.
Heru mengatakan, faktor pendukung kelancaran tersebut juga karena pada tahun ini kapal yang beroperasi sebanyak 40 unit, terdiri atas 38 unit kapal roll on roll off (ro-ro) dan dua unit kapal cepat, sedangkan tahun lalu hanya 33 unit kapal roro dan dua kapal cepat.
Dia menambahkan, dengan maskimalnya operasi kapal dan dermaga ini arus penyeberangan akan berjalan lancar dengan memberlakukan trip padat, sedangkan tahun lalu memberlakukan perjalanan (trip) dengan dispensasi 30 persen. (AN048/E005/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011