Den Haag (ANTARA) - Tiga orang tewas akibat tertimpa pohon tumbang di wilayah Amsterdam, Belanda ketika
badai Eunice menerjang pada Jumat (18/2).
Dua orang tewas di Kota Amsterdam, dan satu di kota tetangga Diemen.
Sementara itu, seorang wanita lansia terluka parah akibat tertimpa pohon tumbang di Boekel, Provinsi Brabant Utara. Wanita itu dirawat di rumah sakit akibat beberapa patah tulang.
Lembaga cuaca KNMI mengumumkan kode merah di semua provinsi pesisir di Belanda, peringatan untuk cuaca yang mengancam jiwa.
Di tempat lain, kode oranye diterapkan, kecuali di Provinsi Limburg, Belanda selatan, yang memberlakukan kode kuning.
Eunice membesar menjadi badai nyata dengan kekuatan angin skala 10 sekitar pukul 15.00 waktu setempat dan memasuki negara itu melalui wilayah pesisir barat.
Menjelang malam, badai melewati puncaknya di wilayah selatan, barat, dan tengah negara itu. Namun, di wilayah utara, embusan angin dengan kecepatan lebih dari 120 kilometer per jam terus berlanjut.
Badai tersebut menyebabkan banyak pohon tumbang dan kemacetan lalu lintas di jalan raya.
Di Bandar Udara Schiphol Amsterdam, sekitar 350 dari 1.000 penerbangan harus dibatalkan pada Jumat. Operator kereta Belanda NS mengumumkan pada Kamis (17/2) bahwa pihaknya menghentikan layanan sejak pukul 14.00 waktu setempat. Di Den Haag, sebagian atap stadion klub sepak bola ADO Den Haag rusak diterjang badai.
Di Belgia yang bersebelahan dengan Belanda, Eunice digambarkan sebagai badai terburuk di negara itu dalam 30 tahun, menyebabkan kerusakan dan setidaknya satu kematian, demikian dilaporkan media setempat.
Bagian atap Bandar Udara Zaventem di Brussel koyak oleh angin kencang, mengganggu lalu lintas udara.
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022