London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat waktu setempat (18/2/2022), membukukan kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,32 persen atau 23,75 poin menjadi 7.513,62 poin.
Indeks FTSE 100 terpangkas 0,87 persen atau 66,41 poin menjadi 7.537,37 poin pada Kamis (17/2/2022), setelah melemah 0,07 persen atau 5,14 poin menjadi 7.603,78 poin pada Rabu (16/2/2022), dan terangkat 1,03 persen atau 77,33 poin menjadi 7.608,92 poin pada Selasa (15/2/2022).
Saham Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal dengan kantor pusat di London, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 7,24 persen.
Diikuti oleh saham grup perusahaan konsultan teknologi informasi multinasional Inggris Aveva Group PLC yang anjlok 6,36 persen, serta perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel Inggris Ocado Group PLC kehilangan 4,45 persen.
Sementara itu, Standard Chartered PLC, sebuah perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional Inggris melonjak 3,80 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pemilik dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan Peru Antofagasta PLC yang terangkat 2,26 persen, serta perusahaan pertambangan bidang eksplorasi, pengembangan, produksi dan pengolahan bijih besi, batu bara metalurgi, dan tembaga BHP Group naik 2,10 persen.
Baca juga: Saham Inggris rugi hari kedua, indeks FTSE 100 terpangkas 0,87 persen
Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona merah, indeks FTSE 100 turun 0,07 persen
Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat, indeks FTSE 100 terangkat 1,03 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022