semua kepala daerah harus seriusSurabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada daerah yang capaian vaksinasi di wilayahnya masih kurang untuk melakukan percepatan sebagai upaya mengendalikan COVID-19, terutama varian Omicron.
"Segera kejar dan semua kepala daerah harus serius. Baik dosis 1, 2 maupun booster," ujarnya di Surabaya, Jumat malam.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga meminta masyarakat mendukung mendukung percepatan vaksinasi dengan aktif berpartisipasi.
Menurut dia, jangan sampai vaksin-vaksin yang sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota masih tersisa, bahkan sampai kedaluwarsa.
"Vaksinasi untuk melindungi diri sendiri, keluarga, teman, dan kerabat dari paparan virus Corona," ucap Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Baca juga: Satgas minta Jatim dan Jateng memasifkan uji COVID-19
Baca juga: LaNyalla dukung ekonomi Jatim tumbuh meski hadapi Omicron
Khofifah menyebut bahwa penyebab mortalitas tertinggi di Jawa Timur adalah karena lanjut usia, komorbid dan belum melaksanakan vaksinasi.
Beberapa penyakit komorbid antara lain diabetes, hipertensi, komplikasi diabetes dan hipertensi serta jantung.
"Karenanya, percepatan vaksinasi diperlukan antara lain untuk mencegah mortalitas akibat COVID-19," kata mantan menteri sosial tersebut.
Sebagaimana diketahui, evaluasi efektivitas vaksin COVID-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
Baca juga: Menko PMK: Vaksin Merah Putih program super prioritas Presiden Jokowi
Khofifah menyebut bahwa penyebab mortalitas tertinggi di Jawa Timur adalah karena lanjut usia, komorbid dan belum melaksanakan vaksinasi.
Beberapa penyakit komorbid antara lain diabetes, hipertensi, komplikasi diabetes dan hipertensi serta jantung.
"Karenanya, percepatan vaksinasi diperlukan antara lain untuk mencegah mortalitas akibat COVID-19," kata mantan menteri sosial tersebut.
Sebagaimana diketahui, evaluasi efektivitas vaksin COVID-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
Baca juga: Menko PMK: Vaksin Merah Putih program super prioritas Presiden Jokowi
Baca juga: Lima sekolah di Kota Madiun terpapar COVID-19 saat belajar tatap muka
Khofifah memaparkan, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim per 18 Februari 2022, capaian vaksinasi dosis pertama di wilayah tersebut mencapai 28.456.451 orang atau 89,41 persen, dosis kedua mencapai 21.916.105 orang atau 68,86 persen. Sedangkan, untuk dosis ketiga mencapai 1.312.060 orang atau 4,12 persen.
"Di Jatim, sasaran vaksinasinya sebanyak 31.826.206 orang. Semoga bisa 100 persen, terutama yang dosis 1," tutur Gubernur Khofifah.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo meminta adanya percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
"Karena 60 persen yang meninggal itu karena belum divaksin, lansia dan yang punya komorbid sementara yang sudah divaksin terkena tapi tanpa gejala atau ringan. Jadi, Sumenep tolong dipercepat vaksinasinya," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.
"Saya hanya ingin mendorong Kabupaten Sumenep karena (vaksinasi) dosis 1 di 76 persen dan dosis kedua 36 persen, saya minta Dandim, Kapolres, dan jajaran Forkopimda dibantu percepatannya supaya mencapai persentase yang paling tinggi," tambah Presiden.
Baca juga: Pemprov Jatim seimbangkan penanganan COVID-19 dan perputaran ekonomi
Khofifah memaparkan, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim per 18 Februari 2022, capaian vaksinasi dosis pertama di wilayah tersebut mencapai 28.456.451 orang atau 89,41 persen, dosis kedua mencapai 21.916.105 orang atau 68,86 persen. Sedangkan, untuk dosis ketiga mencapai 1.312.060 orang atau 4,12 persen.
"Di Jatim, sasaran vaksinasinya sebanyak 31.826.206 orang. Semoga bisa 100 persen, terutama yang dosis 1," tutur Gubernur Khofifah.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo meminta adanya percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
"Karena 60 persen yang meninggal itu karena belum divaksin, lansia dan yang punya komorbid sementara yang sudah divaksin terkena tapi tanpa gejala atau ringan. Jadi, Sumenep tolong dipercepat vaksinasinya," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.
"Saya hanya ingin mendorong Kabupaten Sumenep karena (vaksinasi) dosis 1 di 76 persen dan dosis kedua 36 persen, saya minta Dandim, Kapolres, dan jajaran Forkopimda dibantu percepatannya supaya mencapai persentase yang paling tinggi," tambah Presiden.
Baca juga: Pemprov Jatim seimbangkan penanganan COVID-19 dan perputaran ekonomi
Baca juga: RSL Idjen Boulevard kembali dibuka untuk penanganan pasien COVID-19
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Pamekasan Jatim meningkat
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022