Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo bertemu dengan tiga pimpinan Asian Development Bank (ADB) membahas sejumlah hal seperti penanganan pandemi COVID-19 hingga dukungan ADB terhadap transisi energi di Indonesia.
"Pertama, Bapak Presiden menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan COVID-19 di Indonesia dan bahwa Indonesia adalah negara keempat sekarang di dunia yang sukses melakukan vaksinasi dan sudah mencapai di atas 330-an juta yang divaksinasi. Padahal kita adalah negara yang tidak memproduksi vaksin," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangannya seusai pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.
Para pimpinan ADB yang bertemu dengan Presiden Jokowi adalah Masatsugu Asakawa selaku President ADB, Arif Baharudin selaku Excutive Director Representing Indonesia, dan Jiro Tominaga sebagai Country Director ADB Indonesia Resident Mission.
Baca juga: Presiden perintahkan TNI-Polri percepat vaksinasi dosis kedua Kalsel
Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Presiden Jokowi, menurut Suharso, menjelaskan mengenai kinerja ekonomi Indonesia yang pada kuartal IV tahun 2021 sudah berada di atas 5 persen. Pihak ADB memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021.
"Meskipun 'full year' pada tahun lalu (pertumbuhan ekonomi) 3,7 persen tapi itu sudah bagus dan dipuji oleh ADB bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang 'amazing' kata beliau," tambah Suharso.
Baca juga: Jokowi: 69 persen pasien Omicron meninggal adalah lansia-belum vaksin
Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai hilirisasi industri yang tengah dilakukan Pemerintah Indonesia.
Menurut Suharso, Presiden yakin jika hilirisasi industri akan bisa memberikan nilai tambah ekspor sekaligus memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan Sumenep percepat vaksinasi COVID-19
"Tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa yang kita bisa peroleh bisa 1 berbanding 20, dari 1,1 miliar dolar AS menjadi 20,1 miliar dolar AS hanya karena satu aturan bagaimana kita tidak mengekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk barang-barang jadi," ungkap Suharso.
ADB menyatakan dukungannya terhadap pembiayaan dalam hal transisi energi serta pembiayaan-pembiayaan lainnya di sejumlah proyek yang sedang berjalan.
"Termasuk, pembiayaan-pembiayaan yang sedang berjalan karena ada 14 proyek hari ini dan sudah cukup lama, 55 tahun, ADB bersama Indonesia," kata Suharso.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022