Kapolri, jagalah keselamatan yang bersangkutan. Safety, safety sekali lagi, karena barangkali ada pihak-pihak yang tidak nyaman dengan kedatangan yang bersangkutan...Jakarta (ANTARA News) - Betapa istimewa seorang Nazaruddin yang kini berstatus tersangka sejumlah kasus korupsi anggaran negara itu! Sampai-sampai Presiden Susilo Yudhoyono titip pesan kepada Kapolri, Jenderal Pol Timur Pradopo, agar menjaga keselamatan Nazaruddin, yang tertangkap di Kolombia, beberapa hari lalu itu.
Pesan itu disampaikan Yudhoyono di hadapan seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu II ketika menyampaikan pengantar sebelum memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
"Saya pesan kepada Kapolri, jagalah keselamatan yang bersangkutan. Safety, safety sekali lagi, karena barangkali ada pihak-pihak yang tidak nyaman dengan kedatangan yang bersangkutan ke Tanah Air," kata purnawirawan jenderal TNI-AD itu.
Segera setelah Nazaruddin kembali ke Tanah Air, Presiden berharap agar Nazaruddin yang juga mantan bendahara umum DPP Partai Demokrat itu dapat secepatnya menjalani proses hukum.
"Sudah lama rakyat kita dibingungkan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu kita harapkan yang bicara adalah pengadilan sejati. Yang akan memutuskan bukan pengadilan lain," ujarnya.
Di balik penangkapan Nazaruddin itu, Yudhoyono berterima kasih kepada Polri, KPK, Badan Intelijen Negara (BIN), serta Kementerian Luar Negeri yang telah menjalin kerja sama internasional secara baik.
Presiden pun menyampaikan keyakinannya, pemerintah sebenarnya bisa mencari dan menemukan buronan-buronan lainnya yang selama ini seolah-olah mustahil untuk dipulangkan ke Tanah Air.
Ia pun memberi instruksi kepada Kapolri serta pihak-pihak terkait agar bekerja keras untuk memulangkan buronan kasus hukum lainnya dan memulangkan mereka ke Indonesia
"Satu hal, ternyata kita bisa mencari dan menemukan buronan. Oleh karena itu saya instruksikan kepada Kapolri dan pihak-pihak terkait di jajaran pemerintah untuk mencari dan menemukan buronan-buronan lain yang seolah-olah tidak bisa ditemukan. Dunia kita hanya satu," demikian Presiden. (D013)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011