Wisdom itu tidak dimiliki oleh mesin. Itu sepenuhnya kekayaan manusia

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan bahwa kecukupan literasi dan kecakapan digital penting dimiliki oleh masyarakat untuk memudahkan dalam bekerja atau memperoleh pekerjaan di masa yang akan datang.

"Intinya kita harus relevan. Ternyata teknologi yang berkembang ini sekarang memerlukan skill set yang berbeda dari kita. Jadi skill set yang kita miliki sudah harus di-update supaya tetap relevan dan kita bisa bekerja secara lebih efisien dan efektif," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dalam acara virtual, Jumat.

Ke depan, kata Mira, pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia akan mulai diambil alih oleh mesin. Namun, hal tersebut tidak serta merta menutup kesempatan manusia untuk bekerja.

Baca juga: Kominfo dorong pemda ikut tingkatkan literasi digital masyarakat

Manusia bisa tetap mengerjakan hal lain yang tidak bisa lakukan oleh mesin, misalnya pengambilan keputusan atas dasar kebijakan.

"Wisdom itu tidak dimiliki oleh mesin. Itu sepenuhnya kekayaan manusia," ujar Mira.

Mira mengatakan kesenjangan yang timbul di dunia kerja akibat transformasi digital yang semakin cepat bisa ditutup dengan kemampuan literasi digital dan kecakapan digital.

Kementerian Kominfo telah menghadirkan berbagai program dalam rangka pemerataan literasi dan kecakapan digital ke masyarakat luas.

Selain pelatihan tingkat dasar melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Kementerian Kominfo memiliki program Digital Talent Scholarship (DTS) untuk kecakapan digital tingkat menengah, dan Program Digital Leadership Academy (DLA) untuk kecakapan tingkat atas.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022