Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia ditutup lebih rendah pada Jumat, di hari terburuk mereka dalam tiga minggu, terbebani oleh saham keuangan karena investor mengamati dengan cermat meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia atas Ukraina.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia berakhir 1,02 persen atau 74,50 poin lebih rendah pada 7.221,70 poin, sesi terburuk sejak 27 Januari. Indeks acuan naik tipis 0,06 persen untuk minggu ini.

Investor sebagian besar mengabaikan berita Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menerima undangan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akhir pekan depan asalkan Rusia tidak menyerang Ukraina.

Penembakan di Ukraina pada Kamis (17/2/2022) memperbaharui ketakutan Barat akan invasi Rusia yang akan segera terjadi ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan Moskow sedang mempersiapkan dalih untuk membenarkan kemungkinan serangan.

"Tidak mengherankan jika pasar tetap bergejolak dengan cara seperti ini untuk sementara waktu sampai kita mendapatkan kejelasan lebih lanjut dari Ukraina dan Rusia ... dan setiap pembaruan tentang kenaikan suku bunga juga," kata Steven Daghlian, analis pasar di CommSec.

Sektor keuangan merosot 0,9 persen, dengan tiga dari empat pemberi pinjaman terbesar di negara itu kehilangan antara 0,3 persen dan 1,1 persen.

QBE Insurance anjlok 8,7 persen setelah laba setahun penuh meleset dari perkiraan analis, sementara Magellan Financial melonjak 18,5 persen karena pendapatan interim yang kuat.

Saham sektor teknologi jatuh 1,9 persen, terendah dalam tiga minggu, mengikuti penurunan semalam rekan-rekan mereka di AS.

Saham Block Inc yang tercatat di ASX, Computershare dan Xero turun antara 1,8 persen dan 3,7 persen.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, saham-saham terkait emas menguat 1,9 persen dalam minggu terbaik sejak 8 Mei 2020 karena meningkatnya ketegangan di Ukraina mendorong daya tarik safe-haven emas.

Pemimpin sektor emas Northern Star Resources dan Newcrest Mining masing-masing naik 1,5 persen dan 2,1 persen.

Dalam berita lain, kota-kota terbesar Australia termasuk Sydney dan Melbourne mengurangi lebih banyak pembatasan COVID-19 di tengah penurunan yang stabil dalam kasus rumah sakit.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,9 persen menjadi berakhir di 12.141,89 poin.

Pernyataan kebijakan moneter bank sentral Selandia Baru (RBNZ) Februari akan dirilis minggu depan, dengan analis Citibank memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin lagi.

Baca juga: Mata uang Asia sebagian besar naik tipis, fokus risiko Rusia-Ukraina
Baca juga: Indeks Nikkei pangkas rugi awal, setelah Menlu AS-Rusia akan bertemu
Baca juga: IHSG akhir pekan berpotensi melemah, dibayangi ketegangan pasar global

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022