Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Darwin Saleh menegaskan, pemerintah tidak berencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada tahun 2011.

"Sejauh ini, tidak ada rencana kenaikan harga BBM," katanya saat acara penandatanganan kerja sama antara Kementerian ESDM dan Bank Indonesia (BI) khususnya dalam pertukaran data dan informasi di Jakarta, Rabu.

Pada acara yang dihadiri Gubernur BI Darmin Nasution tersebut, Darwin mengatakan, pemerintah akan fokus meningkatkan pengawasan BBM bersubsidi bekerja sama dengan pemda.

Menurut dia, pemerintah akan menjaga volume BBM dan besaran subsidi tidak melebihi APBN Perubahan 2011 sebesar 40,49 juta kiloliter.

Sebelumnya, sejumlah kalangan meminta pemerintah menaikkan harga BBM sebagai solusi mencegah penyalahgunaan akibat perbedaan disparitas dengan nonsubsidi yang cukup besar.

Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto mengingatkan, tanpa kenaikan harga, maka kuota BBM bakal terus terlampaui dan akibatnya subsidi akan membengkak.

Darwin melanjutkan, melalui kerja sama dengan BI, diharapkan pihaknya memiliki pemahaman dampak kebijakan harga BBM termasuk tarif dasar listrik (TDL) terhadap inflasi.

Ia mengatakan, pihaknya juga harus secara cermat dan mengetahui sejauh mana daya beli masyarakat.

"Ke depan, kami ingin lebih `aware` menghindari kebijakan kenaikan harga yang `timing`-nya salah," katanya.

Terkait kerja sama, Darmin Nasution mengatakan, pertukaran data dan informasi akan makin diperluas dan ditingkatkan di antara kedua institusi.

Menurut dia, setidaknya terdapat tiga alasan perlunya kerja sama tersebut.

Pertama, keterkaitan erat kebijakan energi terutama BBM dan listrik dengan inflasi.

"Kenaikan harga energi tentu saja berdampak pada target inflasi yg sudah ditetapkan," katanya.

Poin kedua adalah sektor energi turut menentukan arah pertumbuhan perekonomian nasional.

Keberlangsungan kegiatan ekonomi ditentukan daya dukung pasokan energi baik di sisi produksi maupun permintaan.

Terakhir, kerja sama itu akan membuat BI memiliki data terkini sebelum merumuskan kebijakan moneter.

"Kebijakan dan tersedianya data terkini di bidang energi akan menjadi masukan yang sangat penting bagi kami untuk merumuskan kebijakan moneter," ujar Darmin.(*)
(T.K007/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011