Jakarta, 10/8 (ANTARA) - Di tengah kondisi ekonomi dunia dan domestik yang dinamis, capaian kinerja BUMN pada Semester I 2011 sangatlah mengembirakan. Itu terlihat dari berbagai parameter bisnis kinerja seluruh BUMN. Misalkan, capaian laba bersih BUMN sebesar Rp 69,36 triliun pada Semester I 2011 yang meningkat hampir 39% dibanding realisasi Semester I 2010. Hal tersebut disampaikan Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar, dalam Konferensi Pers Kinerja BUMN Tengah Tahun 2011, hari ini, Rabu, 10 Agustus 2011.

     Umumnya Bertumbuh
     Secara angka agregat, Aset seluruh BUMN bertumbuh 15,69%, dari Rp 2.296,22 triliun  di Semester I 2010 menjadi Rp 2.656,38 triliun di Semester I 2011. Peningkatan juga terjadi pada ekuitas dan pendapatan yang bertumbuh masing-masing 14,36%. Peningkatan yang sangat baik terjadi pada laba bersih BUMN yakni sebesar 38,86%, yakni dari Rp 49,95 triliun di Semester I 2011 menjadi 69,36 triliun. Bila dilihat dari peningkatan laba bersih pada BUMN-BUMN dari masing-masing kedeputian, maka BUMN-BUMN pada Kedeputian Primer mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 88,20%.

     PT Pertamina pada Semester I 2011 ini berhasil meraih laba tertinggi dibanding BUMN lainnya, yakni Rp 14,79 triliun. Capaian laba bersih PT Pertamina tersebut meningkat 70,39% dibanding laba bersih pada Semester I 2010. Pendapatan usaha PT Pertamina juga meningkat sebesar  25,15%, yakni dari Rp 223,18 triliun di Semester I 2010 menjadi Rp 279,31 triliun di Semester I 2011. Selanjutnya, 4 BUMN lainnya yang meraih laba bersih terbaik lainnya dari seluruh BUMN di Semester I 2011 ini adalah PT Telkom Tbk (Rp 8,02 triliun), PT Bank BRI Tbk (Rp 6,78 triliun), PT PLN (Rp 6,55 triliun) dan PT Bank Mandiri Tbk (Rp 6,32 triliun).

     Kinerja Laba Bersih 18 BUMN yang sudah go public pada Semester I 2011, dibanding  Semester I 2010 secara agregat juga mengalami peningkatan sebesar 36,44%. 5 BUMN go public yang memiliki kinerja terbaik adalah PT Telkom Tbk.,PT Bank BRI Tbk., PT Bank Mandiri Tbk., PT PGN Tbk., dan PT Bank BNI Tbk. Walaupun baru 18 BUMN Tbk dari total 428 emiten (4%), kapitalisasi BUMN mencapai 25,93%. "Dibandingkan Semester I 2010, mayoritas BUMN Tbk menunjukkan peningkatan kapitalisasi pasar yang memuaskan," ujar Menteri Negara BUMN.  Dapat diinformasikan juga, berdasar data pasar per Maret 2011, terdapat 6 BUMN Tbk yang masuk dalam perusahaan terbesar di dunia dalam Forbes 2000, yakni Bank Mandiri (rangking 652), Telkom (rangking 673), Bank BRI (rangking 692), Bank BNI (rangking 1.296), PGN (rangking 1.325) dan Semen Gresik (rangking 1.939).

     Perkembangan Restrukturisasi
     Sampai dengan Semester I Tahun 2011, terdapat 15 BUMN yang berada dalam tahap restrukturisasi dan revitalisasi, baik di tahap uji tuntas (due diligence), usulan skema, penetapan dan persetujuan skema, maupun tahap implementasi dan monitoring. Selain restrukturisasi melalui PPA,Kementerian BUMN mengupayakan restrukturisasi permodalan dengan fresh money APBN, kapitalisasi BPYBDS serta hutang RDI/SLA menjadi PMN. Sebagai contoh, dalam mengembangkan usahanya, PT DI mendapat restrukturisasi permodalan, baik melalui konversi hutang maupun fresh cash dengan total dana di atas Rp 6,7 triliun. PT Pindad memperoleh konversi hutang serta fresh cash lebih dari Rp 960 miliar. Sedangkan PT Merpati Nusantara Airlines, mendapatkan fresh cash sebesar Rp 561 miliar dan PT PAL mendapatkan tambahan modal Rp 2,8 triliun lebih. Untuk konversi BPYBDS (dalam penyusunan RPP) meliputi 9 BUMN (Pelindo I, II,III, IV; Angkasa Pura I, II; PT ASDP; PLN dan Perum LKBN Antara) dengan nilai sekitar Rp 25,42 triliun.

     Groundbreaking MP3EI
     Program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) berhasil mencetak nilai investasi sebesar Rp 53,87 triliun,USD 1 milyar, dan JPY 35 milyar. Angka tersebut masih akan terus meningkat seiring perkembangan program hingga kuartal pertama tahun 2012 dengan prediksi tambahan nilai setara Rp 129,29 triliun dan USD 577 juta. Pada semester I Tahun 2011, koridor Jawa mencetak angka penyerapan paling besar yakni mencapai Rp 28,51 triliun, dan pada Semester II Tahun 2011 hingga kuartal I Tahun 2012, diharapkan koridor Sulawesi-Maluku Utara akan mencetak realisasi proyek cukup besar, dengan nilai Rp 26,84 triliun.

     Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
     Sebagai salah satu pilar perekonomian nasional, BUMN juga turut serta dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan koperasi serta kepedulian terhadap lingkungan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Ketersediaan dana PKBL ini hingga tahun 2010 berjumlah Rp14,67 triliun, dengan alokasi PK sebesar Rp 12 triliun dan BL senilai Rp 2,67 triliun serta menjangkau 690.417 mitra binaan. Angka ini bertambah di tahun 2011 sebanyak Rp 4,92 triliun menjadi Rp 19,59 triliun. Berdasarkan data Semester I 2011 yang dihimpun dari 50 BUMN, realisasi penyaluran dana PKBL telah mencapai Rp 0,68 triliun.

     Peran BUMN dalam Klaster IV
     Peran BUMN dalam perekonomian tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan laba dan PKBL melainkan juga meningkatkan kesejahteraan rakyat sekitar. Dalam Klaster IV, BUMN telah melaksanakan lima program selama tahun 2011.

     Program tersebut adalah ketersediaan rumah sangat murah, kendaraan angkutan umum murah, listrik murah dan hemat, peningkatan kehidupan nelayan, serta peningkatan kehidupan masyarakat pinggir perkotaan, di antaranya pembangunan fasilitas sosial.

     Penyaluran KUR
     BUMN dan anak perusahaan BUMN yakni BNI, BRI, mandiri, BTN, Bukopin dan BSM, memiliki peran yang dominan dalam penyaluran KUR di tengah masyarakat. Realisasi kredit KUR semester I Tahun 2011 telah mencapai Rp 14,45 triliun dengan penyaluran terbesar dilakukan oleh Bank BRI melalui program KUR Mikro sebesar Rp 7,80 triliun. Penyaluran KUR ini juga dibantu oleh 13 BPD dengan nilai sebesar Rp 1,81 triliun. Penyaluran KUR pada Semester I Tahun 2011 tersebut diserap oleh 989.157 debitur. Realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 14,45 triliun tersebut memenuhi 72,3% dari target penyaluran KUR Nasional tahun 2011 yakni sebesar Rp 20 triliun.

     Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K)
     Di tahun ini, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, 4 BUMN yakni Perhutani, Pusri, Pertani dan Sang Hyang Seri menjalin kemitraan dengan petani untuk meningkatkan hasil panen padi, jagung, dan kedelai, baik melalui dukungan pendanaan, lahan, benih dan pupuk, hingga pengawalan budidaya. Gerakan ini didukung oleh dana Kemitraan 25 pemilik dana PKBL BUMN terbesar sebesar Rp 1,1 triliun dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) Perbankan senilai Rp 0,7 triliun. Dari gerakan ini, diharapkan 570.000 Ha lahan akan mampu dioptimalkan untuk penanaman padi yang menghasilkan produksi beras sekitar 2 juta ton untuk tahun 2011.

     Dukungan BUMN pada Tim Indonesia Emas
     Berdasarkan Nota Kesepahaman antara Kementerian BUMN dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor: MOU-01/MBU/2010 tentang Pembinaan Olahraga Nasional, sebanyak 52 Nota Kesepahaman telah ditandatangani BUMN dengan 44 induk cabang olahraga untuk dukungan bagi atlet dalam meraih prestasi puncak di SEA Games XXVI Palembang, November mendatang, baik berupa pendanaan maupun pembangunan infrastruktur olahraga. Sampai dengan awal Agustus, telah dicairkan Rp 40 miliar bantuan melalui sponsorship dan pembangunan venue tenis di Jakabaring oleh PT Bukit Asam senilai Rp 40 miliar.

     Demikian informasi ini kami sampaikan untuk dapat disebarluaskan kepada masyarakat.
    
     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Rudi Rusli, Kasubbag Publikasi dan Hubungan Media Massa, HP: 0818-795710, mewakili Kepala Bagian Humas dan Protokol, Kementerian Negara BUMN

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011