London (ANTARA) - Saham-saham di bursa Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (17/2/2022), membukukan kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,87 persen atau 66,41 poin, menjadi menetap di 7.537,37 poin.
Indeks FTSE 100 menyusut 0,07 persen atau 5,14 poin menjadi 7.603,78 poin pada Rabu (16/2/2022), setelah terangkat 1,03 persen atau 77,33 poin menjadi 7.608,92 poin pada Selasa (15/2/2022), dan merosot 1,69 persen atau 129,43 poin menjadi 7.531,59 poin pada Senin (14/2/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal dengan kantor pusat di London, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 7,48 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan dan investasi Inggris Abrdn PLC yang anjlok 4,18 persen, serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group SA atau IAG merosot 4,08 persen.
Sementara itu, Reckitt Benckiser Group PLC, sebuah perusahaan barang-barang konsumer multinasional Inggris melonjak 5,94 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan jasa pertambangan dan eksplorasi yang mengoperasikan tambang perak dan emas di Meksiko dan Inggris Fresnillo PLC yang terangkat 4,29 persen, serta perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional Inggris Standard Chartered PLC meningkat 1,71 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022