Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa penurunan harga minyak dunia terkait krisis global di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, belum mempengaruhi asumsi ICP harga minyak dalam APBN Perubahan 2011 sebesar 95 dolar AS per barel.

"Memang betul ada perkembangan yang mengejutkan terus harga minyak jatuh, tetapi ICP kita belum terlalu terjun. Jadi harus dilakukan kajian bahwa itu akan berdampak pada anggaran kita," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, saat ini harga minyak mentah Indonesia secara rata-rata mencapai 117,15 dolar AS per barel dan situasi penurunan harga minyak belum berdampak besar.

Menkeu mengatakan yang harus diwaspadai dari kemungkinan jatuhnya harga minyak adalah para pengambil keuntungan atau spekulan komoditas, terutama komoditas minyak.

"Itu sesuai dengan kesepakatan G20, kita akan berupaya mengendalikan spekulan atau pun institusi-institusi yang melakukan spekulasi di bidang komoditas itu," ujarnya.

Ia menjelaskan situasi ini bisa memengaruhi penerimaan negara melalui minyak dan gas, karena harga minyak menurun. Namun, harga gas mengalami peningkatan sehingga masih memberikan nilai lebih kepada keseluruhan penerimaan.

"Jadi `nett impact`-nya, kalau hanya melihat naik dan turun ini, itu tidak terlalu besar manfaat. Tapi yang ingin saya sampaikan, kalau digabung dengan gas, masih bisa memberikan tambahan manfaatlah," ujarnya, menjelaskan.

Menurut Menkeu, pemerintah belum melihat dampak langsung terkait penurunan harga minyak terhadap penggunaan BBM bersubsidi dan kuota volume 40,4 juta kiloliter yang telah ditetapkan dalam APBN Perubahan 2011.

Ia menjelaskan pemerintah masih fokus terhadap kemungkinan peningkatan permintaan dan kebocoran penggunaan BBM bersubsidi, sehingga volume terlampaui pada akhir tahun.

"Saya belum bisa melihat dampak positif dari apa yang kita sudah asumsikan dan perkembangan sekarang ini memang ada hal yang baik, tapi lebih baik kita konservatif saja, dan tetap berpegang pada anggaran yang ada," paparnya.

Saat ini, harga minyak mentah "light sweet" sesuai kontrak utama New York untuk pengiriman September 2011 pada Rabu di perdagangan Asia tercatat 82,33 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah jenis "Brent North Sea" sebesar 105,65 dolar AS per barel.

(S034/C004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011