Los Angeles (ANTARA News) - Pematung kontroversial Daniel Edwards dikabarkan telah membuat patung Justin Bieber dan Selena Gomez dalam kondisi menyatu.
Seperti diwartakan hollyscoop, patung itu menggambarkan sosok dua bintang pop itu bergabung dalam keriangan, kondisi patung itu telanjang bulat kecuali pada bagian daun maple dan bintang yang menutupi kemaluannya. Ia merupakan seniman yang sama yang membuat patung Britney Spreas Hamil beberapa tahun lalu.
Nama Edwards pertama kali melejit sebagai pematung ketika ia membuat sebuah patung telanjang Britney Spears dari empat buah yang ia buat.
Bagian belakang patung itu menunjukan pentingnya bayi Britney. Dalam sebuah wawancara dengan media, Edwards mempertahankan fakta bahwa pusat subjeknya adalah seputar kisah selebriti :
"Anda dibombardir dengan cerita ini. Dan ada sebuah tempat bahwa anginnya kembali ke seni. Itu bukanlah hal buruk. Orang tertarik dengan seks, dan hal itu berlaku juga di seni."
Tahun 2006, Edwards menampilkan karya patung berjudul "Bayi Perunggu Suri buang air". Patung itu tentu saja wujudnya seperti judulnya.
Patung itu diakui menjadi kesepakatan sungguhan dan telah dilelang melalui laman eBay. Setelah obsesinya dengan kotoran, Edwards beranjak ke obsesi mengenai kematian.
Ia membuat patung otopsi Paris Hilton yang menggambarkan kematiannya dan telanjang dengan kaki terpisah. Ia juga membawa binatang peliharaannya Chihuahua, dan keduanya memakai mahkota. Patung itu dibuat dan ditujukan untuk mencegah pengendara mabuk, karena pada saat itu. Paris dipenjara karena pelanggaran itu.
Jika hal itu masih belum cukup, ia juga menjadikan Pangeran Harry sebagai subjek. Edwards menggambarkan kematian pangeran itu mengenakan seragam militer. Edwards mengatakan subjek itu berarti menunjukan kepada pangeran Harry "Harus mati" pada hari mereka memberitahunya ia tak bisa bertahan di Iraq.
Pria itu juga membuat model berskala setengah dari patung Sarkofagus oprah di tahun 2008. ia juga mematung Nadya Sulaeman sebagai sebuah gurita dan Angelina Jolie menyusui.(yud)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
I LLLLLLLLLLLLLLLLOOOOOOOOOOOOOOOOOVVVVVVVVVVVVEEEEEEEEEEE
YOOOOOOUUU BIEBEeeeeeRRRRRRRRRRR........