Jakarta (ANTARA) - Februari 2022, merupakan sebuah peringatan bagi Andien Aisyah yang telah 22 tahun berkarya di industri musik Indonesia. Perjalanannya tidak selalu mulus, dia juga mengalami berbagai macam tantangan untuk bertahan dan berkomitmen.
Pelantun "Gemintang" ini mengatakan bahwa selama 22 tahun, dia merasakan banyak sekali perbedaan di industri musik, mulai dari peralihan proses rekaman hingga pendistribusian karya. Baginya, 22 tahun bukan soal pencapaian apa saja yang sudah didapat, melainkan bagaimana cara beradaptasi di dalam ekosistem musik.
Baca juga: Andien ingin bawa keceriaan lewat "Benang-benang Asmara"
"Dua dekade harus terus beradaptasi untuk tetap membuka mata, hati, telinga dan bagaimana untuk masuk ke komunitas ini," kata Andien dalam jumpa pers “Melodi Monolog: DAN LALU" pada Kamis.
Andien mengatakan tidak ada rahasia atau kiat khusus untuk mempertahankan karir musiknya. Namun ada beberapa hal yang membuatnya tetap kokoh berada di jalur musik.
Pertama, hal yang paling penting untuk terus dipegang teguh adalah alasan memilih musik sebagai jalan hidup. Bagi Andien, ini akan sangat membantu ketika menghadapi perubahan atau tantangan.
"Kenapa kita harus ada di dunia musik ini, niatnya seperti apa sehingga ketika ada berbagai macam perubahan yang terjadi atau yang tidak terduga, kita bisa melihat alasan kita berkarya kenapa, kenapa mau melakukan ini," kata ibu dua anak itu.
Baca juga: Andien lewat busana dukung lingkungan dan dorong UMKM wanita
Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk beradaptasi. Menurut Andien, beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan juga perkembangan musik di dunia menjadi sebuah tantangan tersendiri.
"Beradaptasi sekilas kayak semua orang itu mampu, tapi bukan itu sebenarnya tapi mau apa tidak. Di era sekarang ini bagaimana kita membuka hati, menerima kritik, menerima saran apalagi berubah itu kan bukan hal yang menyenangkan,” ujar pelantun "Benang-Benang Asmara" itu.
Lagu-lagu Andien dikenal sangat menyentuh hati para pendengarnya. Dia mengatakan dalam setiap proses berkarya, Andien selalu berusaha untuk menangkap sebuah rasa baik itu bahagia, haru ataupun sedih.
"Sumber inspirasiku adalah rasa. Rasa ini berkaitan dengan yang aku alami atau yang aku lihat, atau yang orang lain rasakan atau imajinasiku tapi tetap ada respon dari rasa itu, terus aku manifestasikan jadi tulisan atau karya," ujarnya.
Andien mengaku sangat berterima kasih kepada semua orang yang selalu memberikan dukungan. Dia berharap bisa terus memberikan karya yang tulus, yang keluar dari hati dan jiwanya.
"Mudah-mudahan kita bisa terus berjalan bersama. Aku akan terus mencari sebuah bentuk karena yang namanya karya pasti akan datang terus," kata Andien.
Untuk merayakan 22 tahun berkarya, Andien akan mempersembahkan sebuah pertunjukan bertajuk "Melodi Monolog: DAN LALU" pada 22 Februari 2022 secara daring.
Baca juga: Andien gandeng Tompi dan Ifa Fachir hadirkan single baru
Baca juga: Andien rilis video musik "Jendela Waktu" yang bermakna perpisahan
Baca juga: Andien gandeng Endah N Rhesa untuk single "Everything in Between"
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022