Jakarta (ANTARA) - Austria mengumumkan rencana untuk mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19 mulai 5 Maret, meski angka kasus infeksi tercatat tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Pemerintah Austria telah melonggarkan pembatasan virus corona pada awal bulan ini, dengan mengatakan situasi di rumah sakit negara itu sudah stabil karena varian Omicron relatif lebih ringan.
Dalam konferensi pers pada Rabu (16/2), Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan bahwa mulai 5 Maret, persyaratan masuk seperti vaksinasi, sembuh dari virus atau hasil tes negatif, serta sebagian besar pembatasan lainnya akan dicabut.
Waktu tutup lebih awal untuk restoran dan bar akan dicabut, dan klub malam akan diizinkan untuk dibuka kembali. Namun, pemakaian masker akan tetap diwajibkan di daerah-daerah berisiko tinggi seperti rumah sakit dan panti wreda.
"Kita belum mengatasi pandemi ini," kata Nehammer kepada lembaga penyiaran Austria ORF, tetapi dia mengatakan bahwa situasinya berangsur membaik.
Infeksi harian di Austria berkisar sekitar 30.000 kasus dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, terlepas dari pelonggaran pembatasan, otoritas kesehatan Austria pada Rabu mengungkapkan bahwa mereka akan tetap berpegang teguh pada mandat vaksin yang diluncurkan pada awal Februari. Hal ini menjadikan vaksinasi COVID-19 merupakan hal yang wajib bagi semua orang dewasa di Austria.
"Vaksinasi adalah jalan keluar kita dari pandemi," ujar Menteri Kesehatan Austria Wolfgang Mueckstein. "Kita harus memanfaatkan musim panas untuk melakukan vaksinasi sehingga kita tidak terkejut dengan varian baru di musim gugur."
Kendati demikian, ORF melaporkan bahwa komisi ahli telah dibentuk untuk meninjau kesesuaian mandat vaksin menyeluruh, yang pertama dari jenisnya di negara Uni Eropa mana pun.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022