Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Choril Maksum memperkirakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) akan mengakibatkan inflasi antara 0,4 persen sampai 1 persen, dengan perhitungan kenaikan TDL sebesar 15 persen sampai 40 persen. "Hitung-hitungan kami kenaikan TDL akan pengaruhi inflasi 0,4 persen sampai 1 persen, tergantung berapa kenaikannya. Itu dengan hitungan kenaikan 15 sampai 40 persen," kata Choiril di Jakarta, Rabu. Sementara jika kenaikan TDL maksimal 30 persen seperti yang diminta Bank Indonesia (BI), Choiril memperkirakan akan mengakibatkan inflasi sebesar 0,9 persen. Gubernur Bank Indonesia sebelumnya telah meminta pemerintah agar kenaikan TDL tidak melebihi 30 persen agar dampaknya terhadap inflasi secara tahunan tidak melebihi target sebesar 8 persen. Sementara Menko Perekonomian Boediono mengatakan, rencana kenaikkan TDL sampai saat ini masih dalam proses penghitungan dan dilakukan dengan sangat intensif oleh beberapa menteri terkait. Menurut dia, salah satu persyaraan yang harus dipenuhi sebelum menaikkan TDL adalah adanya audit BPK mengenai ongkos dalam biaya pengelolaan listrik itu. "Dengan audit BPK ini, kita bisa mengetahui berapa biaya yang sebenarnya diperlukan PLN dalam memproduksi listrik terkait dengan subsidi yang diberikan pemerintah," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006