Kita tidak mau ambil risiko, dari pada stok kurang lebih balik lebihMataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, kembali mendatangkan 40 ton daging sapi dan kerbau beku impor untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran dan katering saat pagelaran MotoGP 20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Mutawalli di Mataram, Kamis, mengatakan, izin mendatangkan 40 ton daging impor dari Negara New Zealand dan India bulan ini, untuk kebutuhan bulan Maret atau saat perhelatan MotoGP.
"Sebelumnya, untuk kebutuhan bulan Februari kami sudah datangkan 40 ton di bulan Januari 2022. Pertimbangannya karena meningkatnya kegiatan sosial masyarakat serta adanya tes pra musim MotoGP," katanya.
Sementara perhelatan akbar MotoGP bulan depan, diprediksi akan mendatangkan tamu lebih dari 70.000 orang. Jadi kebutuhan daging untuk hotel, restoran dan katering harus disiapkan.
"Kita tidak mau ambil risiko, dari pada stok kurang lebih balik lebih," katanya.
Baca juga: NTB jamin ketersediaan daging untuk kebutuhan MotoGP Mandalika
Menurut dia, kebijakan mendatangkan daging impor dengan jumlah melebihi kuota target pemasukan daging impor per bulan yang hanya 20-25 ton dari total kebutuhan daging warga di Mataram sebanyak 100 ton per bulan, sisanya dipenuhi daging lokal.
"Dua bulan berurut-urut kami telah melebihkan 10 ton kuota pemasukan daging impor ke Kota Mataram. Sedangkan untuk kebutuhan bulan April 2022, kita akan lihat kondisi tingkat kebutuhan masyarakat," katanya.
Artinya, lanjutnya, apabila tidak ada kegiatan skala besar dan permintaan stabil, maka kuota daging impor dikembalikan ke jatah awal yakni 20-25 ton per bulan.
Baca juga: Bulog akan bangun gudang pendingin daging impor di NTB
Mutawalli menambahkan, untuk harga, daging impor memang lebih murah yakni sekitar Rp70.000-80.000 per kilogram, sedangkan daging sapi lokal saat ini masih stabil pada angka Rp120.000-125.000 per kilogram.
Sejauh ini, permintaan daging lokal masih relatif stabil. Hal itu bisa dilihat dengan jumlah sapi yang dipotong di rumah potong hewan (RPH), selama Januari 2022 sebanyak 982 ekor.
"Jumlah itu, kita nilai normal karena rata-rata hewan yang dipotong di RPH per bulan mencapai 1.000 ekor," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB minta pengusaha kuatkan pasokan daging lokal
Baca juga: NTB datangkan daging sapi impor
Pewarta: Nirkomala
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022