Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan situasi pandemi seperti sekarang ini bukan saatnya untuk menciptakan rivalitas atau membuat ketegangan baru.

"Dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk rivalitas. Bukan saatnya membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia apalagi yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini," kata Presiden dalam sambutannya di pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau The 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) melalui konferensi video di Jakarta, Kamis.

Dalam kondisi pandemi kini, tidak ada satu negara pun yang bisa bangkit sendirian. Semua negara saling terkoneksi dan tidak ada yang terisolasi, tambahnya.

Dia menegaskan kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan kawasan lainnya.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan saat ini semua pihak harus menghentikan pertentangan dan ketegangan.

"Kita harus fokus untuk bersinergi untuk berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia tempat kita hidup; untuk segera bangkit kembali, pulih kembali," tegas Jokowi.

Menurutnya, ketidakpastian global harus dihadapi dengan sinergi dan kolaborasi, bekerja sama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat, mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, mengatasi kelangkaan kontainer dan rantai logistik lainnya, serta mencegah terjadinya kelaparan.

Selain itu juga perlu melakukan beberapa transformasi, mempercepat proses transisi menuju ekonomi baru, mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau, dan mendukung kebangkitan UMKM.

Jokowi meyakini seluruh menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara G20 akan merumuskan berbagai langkah terkait kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi, untuk menyelesaikan permasalahan bersama.

Baca juga: Presiden Jokowi sebut tak ada satu negara yang bisa bangkit sendirian
Baca juga: Sri Mulyani: Pandemi jadi pengingat keras kerentanan ekonomi global

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022