Bukan saatnya membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia apalagi yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan tak ada satu negara pun yang bisa bangkit sendirian dari situasi pandemi yang belum berakhir dan ekonomi dunia yang masih terguncang saat ini.
"Semua negara saling terkoneksi, tidak ada yang terisolasi," kata Presiden Jokowi dalam Opening of the 1st Finance Minister and Central Bank Governor Meeting di Jakarta, Kamis.
Ia menilai kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan lainnya dan sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan kawasan yang lain, sehingga situasi tersebut bukan saat yang tepat untuk rivalitas.
"Bukan saatnya membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia apalagi yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini," ungkap Presiden Jokowi.
Dengan kondisi tersebut, dirinya menegaskan saat ini semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan, sehingga harus berfokus untuk bersinergi, berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia tempat kita hidup, serta segera bangkit kembali dan pulih kembali.
Baca juga: Indonesia serukan komitmen ekonomi global tangguh di Presidensi G20
Ketidakpastian global harus dihadapi dengan sinergi dan kolaborasi, seperti bekerja sama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat, mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, mengatasi kelangkaan kontainer dan rantai logistik lainnya, mencegah terjadinya kelaparan, melakukan beberapa transformasi, hingga mempercepat proses transisi menuju ekonomi baru.
Selain itu Presiden Jokowi menegaskan seluruh pihak juga harus mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau, mendukung kebangkitan UMKM, serta memperkuat penguatan arsitektur kesehatan global.
"Kita harus berkolaborasi untuk menangani isu-isu strategis global tersebut dengan capaian-capaian yang nyata, capaian-capaian yang terukur untuk mengatasi masalah dan juga mencegah masalah agar pertumbuhan ekonomi dunia lebih inklusif dan berkelanjutan," tutur Presiden Jokowi.
Ia pun optimistis pertemuan antar Menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara G20 di Indonesia bisa merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antar negara, konkret, dan bisa segera dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan bersama dunia.
"Indonesia sangat antusias menjalankan peran presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia. Saya menaruh harapan besar kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Sri Mulyani: Penting memastikan seluruh negara pulih bersama
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022