Hanoi (ANTARA) - Pemerintah Vietnam pada Rabu (16/2) memutuskan untuk membuka kembali perbatasan untuk pariwisata internasional mulai 15 Maret mendatang.

Wakil Perdana Menteri Vietnam Vu Duc Dam telah menyetujui usulan dari sejumlah kementerian tentang waktu pembukaan kembali sektor pariwisata dalam konteks adaptasi yang aman dan fleksibel terhadap pandemi COVID-19, kata Kantor Berita Vietnam mengutip pernyataan pemerintah pada Rabu.

Dam meminta otoritas terkait untuk segera mengumumkan detail rencana pembukaan kembali bagi daerah-daerah di seluruh negeri, serta mengusulkan kebijakan penerbitan visa untuk kedatangan internasional.

Foto yang diabadikan pada 23 Agustus 2019 ini menunjukkan Doan Mon (Gerbang Selatan) dari Benteng Kekaisaran Thang Long di Hanoi, ibu kota Vietnam. Benteng Kekaisaran Thang Long dibangun pada abad ke-11. Terletak di jantung Kota Hanoi, sektor tengah Benteng Kekaisaran Thang Long masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada 2010. (Xinhua/Wang Di)

Dalam pertemuan yang digelar pada Selasa (15/2), Kementerian Pariwisata, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Transportasi mengusulkan agar pemerintah melanjutkan kebijakan bebas visa unilateral bagi 13 negara dan bebas visa bilateral bagi 88 negara dan kawasan seperti sebelum pandemi.

Sebelumnya, Vietnam memutuskan untuk menghentikan kebijakan bebas visa karena merebaknya pandemi COVID-19 sejak 2020.

Menurut usulan tersebut, wisatawan asing yang tiba di Vietnam tidak perlu lagi memesan paket wisata pada agen perjalanan yang ditunjuk sesuai program uji coba paspor vaksin yang sedang berlangsung dan diluncurkan pada November tahun lalu. Hampir 9.000 kedatangan internasional disambut di bawah program itu hingga 10 Februari tahun ini.

Seorang staf mendisinfeksi Kuil Ngoc Son, objek wisata utama di Hanoi, Vietnam, pada 10 Maret 2020. (Xinhua/VNA)

Berdasarkan usulan itu, wisatawan internasional juga diwajibkan membayar rata-rata 30 dolar AS (sekitar Rp430.000) per orang agar bisa menikmati manfaat asuransi senilai 10.000 dolar AS (sekitar Rp143,2 juta) untuk perawatan COVID-19 di Vietnam.

Negara Asia Tenggara itu mencabut seluruh pembatasan jumlah penerbangan internasional mulai Selasa lalu. Pada 2021, Vietnam hanya menerima sekitar 157.300 kedatangan internasional, turun 95,9 persen secara tahunan (year on year), sebagian besar karena pandemi COVID-19, menurut Kantor Statistik Umum Vietnam.

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022