"Meski tingkat vaksinasi kita tinggi, tapi kalau kita tidak disiplin prokes, kita juga akan mudah menjadi sasaran COVID-19," kata Suntana saat meninjau gerai vaksinasi di Universitas Kristen Maranatha Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya, pengendalian dan pencegahan penularan COVID-19 sangat bergantung kepada kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan prokes di masa lonjakan varian omicron ini.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 57.049 orang, terbanyak di Jabar
Dia menyebut saat ini tingkat vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat sudah cukup tinggi. Menurutnya, vaksinasi dosis pertama sudah menjangkau 88 persen masyarakat Jawa Barat, sedangkan vaksinasi kedua sebesar 63 persen.
Meski sudah tinggi, kini Jawa Barat menjadi daerah yang memiliki pertambahan kasus harian COVID-19 tertinggi secara nasional, yakni 15.196 kasus, disusul DKI Jakarta dengan penambahan kasus harian sebanyak 12.388 kasus.
Oleh karena itu, ia mewanti-wanti kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan. Apabila tidak ada kepentingan, masyarakat tidak perlu berpergian ke luar rumah.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 naik, sekolah tatap muka di Garut-Jabar ditutup
Baca juga: Jabar tambah tempat tidur di rumah sakit karena BOR naik
"Masyarakat diimbau disiplin prokes, baik di tempat tinggal, di lingkungan sekitar, dan tidak usah datang ke kerumunan," kata Suntana.
Selain itu, ia meminta masyarakat agar mendatangi sentra-sentra vaksinasi bagi yang belum mendapatkan vaksin COVID-19. "Kami minta masyarakat segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi bagi yang belum melaksanakan vaksinasi pertama dan kedua. Bagi yang sudah keduanya, ikuti vaksinasi ketiga," kata Suntana.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022