Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat dalam kurun waktu dua bulan terakhir memangkas sebanyak 1.239 pohon yang rawan tumbang dan membahayakan aktivitas warga.
Berdasarkan data yang diberikan Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, Djauhar Arifien, sebanyak 1.239 pohon ini terdiri atas 796 pohon dipangkas pada Januari dan 443 per 15 Februari 2021.
"Kita lakukan pemangkasan di beberapa lokasi. Kegiatan itu kita lakukan setiap hari," kata Djauhar Arifien saat dikonfirmasi, Kamis.
Djauhar mengatakan, jenis pohon yang ditebang terdiri atas tiga ukuran kategori, yakni ringan, sedang dan berat. Pohon dengan ukuran kategori ringan sebanyak 854, 222, pohon berukuran sedang dan 163 pohon berukuran berat.
Ribuan pohon tersebut tersebar rata di seluruh kecamatan wilayah Jakarta Barat (Jakbar). Petugas secara rutin berkeliling ke seluruh wilayah kecamatan untuk memantau pohon yang dianggap rawat tumbang dan membahayakan warga.
Tidak jarang, pihaknya juga menerima laporan dari masyarakat melalui aplikasi Jaki terkait keberadaan pohon yang riskan tumbang.
Walau pemantauan sudah dilakukan, Djauhar mengaku, peristiwa pohon tumbang tetap terjadi di wilayahnya. Sejauh ini ada 13 pohon yang tumbang lantaran tertiup angin selama dua bulan terakhir.
Djauhar berharap, dengan upaya yang selama ini pihaknya lakukan, jumlah pohon tumbang di wilayahnya bisa menurun sehingga warga tidak perlu khawatir beraktivitas di luar rumah saat hujan disertai angin kencang.
Baca juga: BPBD DKI catat 26 pohon tumbang dampak angin kencang pada Selasa
Baca juga: Pohon tumbang timpa mobil di Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022