Kupang (ANTARA News) - Kapal TNI Angkatan Laut KRI Bandrong,
sekitar pukul 14.30 Wita merapat di Pelabuhan Tenau, Kupang, membawa 54 penumpang yang selamat setelah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) JM Feri tenggelam di selat antara Kupang dengan Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA yang berada di Pelabuhan Tenau melaporkan, ke-54 penumpang itu ditemukan terapung-apung di laut dengan bantuan alat pelampung, menyusul KMP JM Feri yang mereka tumpangi tenggelam pada Selasa (31/1) petang atau malam.
Sementara segera tiba di Dermaga Tenau Kupang, KRI Tongkol membawa lagi 61 penumpang yang diselamatkan KRI tersebut.
Evakuasi pertama dilakukan KRI Bandrong dan KRI Tongkol terhadap penumpang yang ditemukan di sekitar perairan antara Kupang dengan Pulau Rote, dalam kondisi kritis. Bahkan, diperoleh informasi satu orang sudah meninggal dunia.
Hanya, media belum bisa mengonfirmasikan lebih lanjut soal identitas korban yang meninggal dunia, karena semua pejabat berkompeten sangat sibuk membantu evakuasi.
Puluhan mobil ambulans disiapkan di Pelabuhan Tenau guna membawa para penumpang ke beberapa rumah sakit di Kupang, seperti RSU WZ Yohanes, RS Bhayangkara dan RS Wirasakti.
Ketika tiba di Pelabuhan Bolok, para penumpang dalam kondisi kritis, langsung diselimuti dan dibawa masuk ke mobil-mobil ambulans untuk segera dilarikan ke rumah sakit.
Mereka ditemukan ketika KRI Bandrong dan KRI Tongkol yang melakukan
penyisiran di perairan antara Pulau Timor, Pulau Semau dan Pulau
Rote.
Sebanyak 115 dari 160 penumpang KMP JM Feri sudah ditemukan oleh kedua KRI itu, namun baru 54 orang yang dievakuasi KRI Bandrong ke Pelabuhan Tenau Kupang.
Sementara KRI Tongkol segera merapat ke pelabuhan yang sama dengan membawa 61 orang.
Para penumpang yang dievakuasi itu umumnya sudah berjuang untuk bertahan hidup lebih dari 12 jam, setelah KMP JM Feri yang mereka tumpangi dari Pelabuhan Penyeberangan Bolok di Kupang, mengalami patah kemudi, setelah dihantam gelombang laut yang mengganas.
KMP JM Feri bertolak dari Pelabuhan Bolok pada Selasa petang pukul 16.10 Wita, menuju Pelabuhan Penyeberangan Pantai Baru di Pulau Rote. Pelayaran dalam cuaca normal biasanya memakan waktu sekitar empat jam dengan jarak 40 mil laut.
Hanya, saat KMP JM Feri baru berlayar dua jam dengan jarak tempuh mencapai 20 mil, "dihadang" badai dan gelombang tinggi, sehingga "memuntahkan" penumpang ke laut, sementara kapal tenggelam. (*)
Copyright © ANTARA 2006