Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Padang, Hervan Bahar, di Padang, Selasa, menjelaskan, tambahan investasi itu diperkirakan terbesar dari proporsi penanaman modal kalangan swasta, BUMD dan BUMD sebesar Rp60,9 miliar.
Lalu, tambahan investasi dari proporsi penanaman modal masyarakat yang diperkirakan mencapai sebesar Rp57,11 miliar, tambahnya.
Kemudian, tambahan investasi dari proporsi penanaman modal pemerintah dengan perkiraan mencapai sebesar Rp15,56 miliar.
Ia menjelaskan, tahun anggaran 2011 Pemkot Padang menargetkan pertumbuhan kegiatan usaha bangunan sebesar 5,5 persen dan untuk mencapainya dibutuhkan total investasi Rp549,2 miliar yang akan memberi kontribusi pada pembentukan product domestic regional bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan.
Kebutuhan investasi kegiatan usaha sektor bangunan di 2011 ini peningkatan dari 2010 yang saat itu mencapai Rp516,6 miliar, tambahnya.
Secara umum, untuk 2011 Pemkot Padang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,11 persen dan untuk mencapainya masih dibutuhkan tambahan investasi sebesar total Rp3,104 triliun hingga akhir tahun ini.
Tambahan investasi itu terbesar diperkirakan dari penanaman modal pihak swasta, BUMN dan BUMD sebesar Rp1,415 triliun atau mencapai 45,59 persen dari kebutuhan total tambahan investasi
Tambahan lainnya diperkirakan dari proporsi penanaman modal masyarakat sebesar Rp1,327 trilun atau mencapai 42,75 persen dan investasi pemerintah sebesar Rp361,66 miliar atau 11,65 persen.
Secara total untuk mencapai pertumbuhan investasi 6,11 persen pada 2011 dibutuhkan investasi dari sembilan sektor kegiatan usaha sebesar Rp12,701 triliun.
Dari kebutuhan tambahan investasi sebesar Rp3,104 triliun hingga akhir tahun, sebanyak Rp133,58 miliar diperkirakan dari tambahan penanaman modal di kegiatan usaha bangunan.
(H014)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011