Mataram (ANTARA News) - Laboratorium Mataram Diagnostic Centre ditunjuk oleh Dewan Kerja sama Teluk atau GCC sebagai salah satu klinik untuk pemeriksaan kesehatan calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) yang akan bekerja di negara-negara Timur Tengah.
Chief Executive Officer (CEO) Laboratorium Klinik Mataram Diagnostic Centre (MDC) Balraj Kishore di Mataram, Senin, mengatakan, dengan penunjukan tersebut para calon tenaga kerja (TKI) asal Nusa Tenggara Barat yang akan bekerja di negara-negara timur tengah cukup melakukan pemeriksaan kesehatan di MDC.
Dewan Kerja sama Teluk beranggotakan enam negara di kawasan Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait.
"Para calon TKI termasuk asal NTB yang akan bekerja di negara-negara timur tengah cukup memeriksa kesehatan atau medical cek-up di MDC, tidak perlu lagi diperiksa di Jakarta. Kehadiran MDC di Mataram , NTB untuk memberikan kemudahan kepada calon TKI di daerah ini," ujarnya.
Menurut Balraj yang juga pengusaha asal India yang memiliki sejumah laboratorium klnik di sejumlah negara, kehadiran MDC di Mataram untuk melayani calon TKI yang akan bekerja di luar negeri di samping untuk masyarakat umum.
"Kami memilih NTB sebagai tempat beroperasi laboratorium klinik karena daerah ini merupakan salah satu provinsi pengirim TKI terbesar di Indonesia yang selama ini melakukan medical cek-up di Jakarta khususnya calon TKI yang akan bekerja di kawasan negara Timur Tengah," ujarnya didampingi Penanggung Jawab Operasional Laboratorium Klini MDC dr NM Erika R Gerudug MPH.
Dia mengatakan, untuk pemeriksaan kesehatan calon TKI MDC menawarkan tarif 40 dolar AS atau sekitar Rp400.000 per orang dengan hasil yang memenuhi standar mutu yang bisa dijamin.
Penanggung Jawab Operasional Laboratorium Klinik MDC dr NM Erika R Gerudug MPH mengatakan, MDC didukung oleh sumber daya manusia (SDM) bermutu, antara lain Radiolog dr Dewi Anjarwati Sp Rad M.Kes, sedangkan Patholog dr Ima Lestari Msi Med. SpPk.
Selain itu, katanya, MDC juga merupakan laboratorium klinik terlengkap dan menggunakan peralatan berteknologi tinggi. Peralatan berteknologi mutakhir terdapat di ruang proses laboratorium dan radiologi berupa instrumen buatan Amerika Serikat, Jerman dan Jepang yang digunakan untuk pemeriksaan kimia darah dan immunologi.
"Semua peralatan telah terkoneksi dengan data base pasien dan sistem administrasi pendataan pasien menggunakan sidik jari dan foto digital, sehingga semua pemeriksaan dapat dilakukan secara otomatis tanpa terlalu banyak campur tangan tenaga operator," ujarnya.
Demikian juga unit Radiologi didukung pesawat general X-ray buatan Jepang berkapasitas 500 mA yang memiliki kemampuan untuk foto rontgent polos dan kontras. Semua hasil foto rontgen diolah secara digital sehingga menghasilkan image yang berkualitas.
"Kami tidak akan mampu berdiri sendiri tanpa dukungan dari mitra kerja dan rekanan. Kami menyadari untuk menghasilkan sebuah produk layanan yang baik kami juga harus bermitra dengan mitra kerja yang qualified, handal dan dapat dipercaya. Perusahaan-perusahaan ternama dalam dunia diagnostik telah menjadi mitra dan distributor kami," kata Erika. (M025/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011