Jakarta (ANTARA) - Sejumlah Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan terkemuka di Indonesia mengungkapkan strategi mereka bertahan dan tumbuh di tengah multidisrupsi setelah terjadi pandemi COVID-19.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja yang menjadi pembicara pada webinar "Decoding Leadership Agility for Stronger Business in New Era, Great Lesson from Indonesia Best CEO 2021" di Jakarta, Rabu memaparkan pengalamannya sebagai pimpinan bank ritel besar di Indonesia dalam menghadapi perubahan cepat di era pandemi.

"Dulu budget itu seperti Al Kitab atau kitab suci.. tapi berjalannya waktu target dan budget harus fleksibel karena keadaan berubah sangat cepat," katanya pada webinar yang diselenggarakan SWA Media Group itu.

Menurut dia, agility atau ketangkasan pemimpin di era multidisrupsi sangat penting diimplementasi dalam aspek berani membagi otonomi atau kewenangan, fleksibel terutama dalam target, kolaborasi diutamakan di atas KPI per divisi, understanding atau pengertian, dan terbiasa dalam ketidakpastian.

"Hal-hal ini mendasar sekali, tinggal membudayakanya dan ditopang digitalisasi," katanya.

Hal senada dikemukakan CEO Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley S Atmadja yang menilai teamwork atau kerja sama tim merupakan daya saing dan modal utama dalam keadaan yang sangat sulit sekali pun, terutama pada awal pandemi.

Sementara Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan sebagai perusahaan manufaktur biasanya pertumbuhan stabil dan tidak fluktuatif sehingga mudah diprediksi jangka menengah dan panjang.

Namun sejak pandemi perubahan terjadi sangat cepat di mana siklus fluktuasinya, terutama dalam harga amoniak, menjadi lebih pendek, sehingga strategi tidak lagi dibuat dalam hitungan 5-6 tahunan.


Hal-hal inilah, menurut Group Chief Editor SWA Kemal Effendi Gani, yang mendorong pihaknya secara rutin memotret kiprah para CEO di Indonesia dan tahun ini SWANetwork bekerja sama dengan Dunamis Organization Services menggelar "Indonesia Best CEO 2021".

"Dari sisi parameter penilaian, untuk memilih CEO terbaik, digunakan konsep leadership yang dikembangkan oleh Franklin Covey yaitu The 4 Essential Roles of Leadership, sebelumnya menggunakan konsep Four Roles of Leadership," kata Kemal.

The 4 Essential Roles of Leadership mencakup kemampuan CEO dalam Inspire Trust (bagaimana membangun kepercayaan karyawan di tengah perubahan agar perusahaan survive), Create Vision (kemampuan mengkreasikan tujuan/goal barunya), Execute Strategy (kemampuan mengeksekusi strategi), dan Coach Potential (kemampuan menempatkan orang-orang yang tepat di organisasi dan memberi kesempatan karyawan berkontribusi).

Dari 23 CEO dari 23 perusahaan yang mendaftar, hanya 22 CEO yang ikut dalam proses selanjutnya dan kemudian ada 15 CEO terpilih sebagai best CEO antara lain Andhy Irawan (CEO Dafam Hotel Managemenet), Mohammad Mirdal Akib (CEO Media Group).

Selanjutnya, Stanley S Atmadja (CEO PT Mandiri Utama Finance), Rahmad Pribadi (CEO Pupuk Kaltim), Mart Polman (CEO Lamudi.co.id), William Sabandar (CEO MRT Jakarta), dan Connie Ang (CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia).

"Kinerja mereka dilihat dari 4 Roles tersebut memang sangat menonjol," ujar Kemal.
Baca juga: TP Rachmat berbagi pengalaman bawa perusahaan keluar dari krisis
Baca juga: Dirut Pupuk Kaltim Bakir Pasaman raih CEO anak usaha BUMN terbaik
Baca juga: Strategi komunikasi risiko tentukan respon publik hadapi pandemi

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022