Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai seluruh elemen bangsa harus mempersiapkan generasi muda agar mampu menjawab berbagai tantangan untuk mewujudkan Indonesia Emas yang tangguh dan berdaya saing pada 2045.
"Pada 2045, generasi muda akan menjadi tulang punggung bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju, seperti yang dicita-citakan para pendahulu bangsa," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya di Jakarta.
Hal itu dikatakan Lestari saat membuka diskusi secara daring bertema "Milenial dan Tantangan Ketenagakerjaan dalam Menyambut Bonus Demografi Indonesia", yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu.
Dia menilai saat ini bangsa Indonesia harus mempersiapkan para generasi muda agar mampu menghadapi tantangan dengan sumber daya yang dimiliki.
Karena itu menurut dia berbagai upaya harus dilakukan berangkat dari optimalisasi seluruh sumber daya yang dimiliki anak bangsa.
Baca juga: Ridwan Kamil: Islam tengah jadi rute wujudkan Indonesia Emas 2045
Baca juga: Ketua DPR: Indonesia harus bebas "stunting" untuk cetak generasi emas
"Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini mengubah pola berperilaku dan komunikasi manusia di era ini. Karena itu kita tidak boleh mengabaikan perkembangan teknologi yang terjadi ini," ujarnya.
Lestari mengakui, sejak terjadi krisis global pandemi COVID-19 telah mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran tertinggi di usia produktif.
Berbagai perubahan itu menurut dia, mendorong masyarakat secara bersama sebagai anak bangsa mempersiapkan generasi milenial agar memiliki kemampuan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.
Dalam diskusi tersebut, Guru Besar Manajemen FEB Universitas Airlangga (Unair) Badri Munir Sukoco menilai perlu kerja keras bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju karena membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Kondisi pandemi COVID-19 dan rendahnya relevansi tenaga kerja terhadap lapangan kerja yang tersedia menyebabkan pertambahan angka pengangguran saat ini," tuturnya.
Dia menilai salah satu upaya agar tenaga kerja mampu terserap adalah dengan melakukan transformasi ekonomi melalui dua hal yaitu peningkatan kualitas SDM dan menetapkan sejumlah sektor untuk menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi agar mampu tumbuh di atas 10 persen.
Menurut dia, untuk menjadi negara maju, bangsa Indonesia harus mampu masuk pada kelompok negara dengan pendapatan tinggi yang berciri memiliki industri servis 69,70 persen yang sangat mengandalkan kualitas SDM yang tinggi.
Badri mengungkapkan bahwa pengalaman Tiongkok saat menuju negara maju, melibatkan perguruan tinggi dalam sejumlah penelitian di bidang algoritma, bahan baterai dan sejumlah teknologi masa depan seperti robotik dan teknologi molekuler, agar mampu masuk menjadi negara maju.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022