Seoul (ANTARA News/AFP) - Anggota Kelompok 20 (G20) negara-negara industri dan berkembang terkemuka, Senin mengatakan, mereka siap untuk bertindak bersama-sama menstabilkan pasar keuangan dan melindungi pertumbuhan.

Pernyataan bersama itu dirilis oleh Korea Selatan setelah penurunan tajam lebih lanjut di bursa-bursa Asia menyusul penurunan peringkat kredit AS yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Standard dan Poor`s.

Penurunan pada Senin menyusul aksi jual besar pada Jumat disebabkan oleh meningkatnya masalah di zona euro, di tengah meningkatnya harapan bahwa Italia dan Spanyol bisa membutuhkan bailout.

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 menegaskan komitmen untuk "mengambil semua inisiatif yang diperlukan dalam cara yang terkoordinasi untuk mendukung stabilitas keuangan dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dalam semangat kerjasama dan kepercayaan".

Mereka mengatakan, mereka akan tinggal di kontak terdekat dalam beberapa minggu mendatang "dan bekerja sama sebagaimana mestinya, siap untuk mengambil tindakan untuk memastikan stabilitas keuangan dan likuiditas di pasar keuangan".

Kelompok 7 (G7) ekonomi terbesar sebelumnya pada Seni berjanji untuk meningkatkan stabilitas dan Bank Sentral Eropa berjanji untuk "secara aktif" membeli obligasi zona euro.

"Kami berkomitmen untuk mengambil tindakan terkoordinasi di mana diperlukan, untuk memastikan likuiditas, dan untuk mendukung fungsi pasar keuangan, stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi," kata pernyataan G7.

Korea Selatan memimpin G20 tahun lalu sebelum menyerahkannya kepada Prancis.

Deputi Menteri Keuangan Choi Jong-Ku mengatakan kepada wartawan bahwa terlalu dini untuk berbicara tentang tindakan konkret dan terkoordinasi yang dapat diambil oleh kelompok.

"Semua gerakan pasar perlu dipantau sangat erat saat ini," kata dia.

Choi mengatakan anggota G20 sepakat bahwa langkah terbaru zona euro mengatasi krisis utang harus dilaksanakan dengan kecepatan semua, sementara AS mengatakan kepada anggota lainnya bahwa pemikiran awal Standard & Poor`s untuk penurunan peringkat berdasarkan pada perhitungan yang salah oleh lembaga.

Dia mengatakan Washington terus menjamin dari lembaga pemeringkat global lainnya Moody`d dan Fitch bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menurunkan serupa.

Choi mengatakan kepercayaan Korea Selatan dalam obligasi pemerintah AS tetap kuat dan tidak memiliki rencana untuk mengubah kebijakan cadangan devisanya.(*)
(A026/M012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011