Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia melaporkan 27.831 kasus baru COVID-19 pada Rabu, rekor tertinggi sejak 24.599 kasus tercatat pada 26 Agustus 2021.
Negara tersebut hingga kini mencatat 3.111.514 kasus selama pandemi.
Menurut Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, dari jumlah kasus baru pada Rabu itu, 20.128 kasus (72,32 persen) di antaranya adalah pasien dalam kategori 2 dan 7.606 kasus (27,33 persen) adalah pasien dalam kategori 1. Selebihnya, 59 kasus pasien kategori 3, 28 kasus kategori 4 dan 10 kasus kategori 5.
Malaysia membedakan kasus ke dalam lima kategori menurut tingkat keparahannya. Kategori 1 adalah pasien tak bergejala, kategori 2 bergejala ringan, kategori 3 adalah pasien yang menderita radang paru-paru, kategori 4 adalah pasien yang memerlukan bantuan oksigen dan kategori 5 adalah pasien kritis.
Noor Hisham mengatakan hingga pukul 17 sebanyak 1.269 pasien masih dirawat di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 841 pasien (66,3 persen) adalah pasien kategori 1 dan 2, dan 428 kasus (33,7 persen) adalah pasien kategori 3 hingga 5.
"Meskipun ketika kasus diuji dan baru didiagnosis kebanyakan pasien dalam kategori yang rendah, ada pasien yang kesehatannya mulai merosot pada hari berikutnya dan perlu dimasukkan ke rumah sakit atau Pusat Karantina dan Perawatan COVID-19 (PKRC)," kata dia.
Baca juga: NPRA Malaysia: 93 persen efek samping vaksinasi tidak serius
Baca juga: Malaysia cabut aturan pemeriksaan suhu badan
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022