... kondisi industri manufaktur di pasar Surabaya sudah mencapai titik jenuh.
Surabaya (ANTARA News) - Badan Penanaman Modal Jawa Timur (BPM Jatim) mengoptimalkan iklim investasi ke industri manufaktur di tingkat kabupaten/kota karena potensinya sangat besar di wilayah tersebut.
"Apalagi, kondisi industri manufaktur di pasar Surabaya sudah mencapai titik jenuh," kata Kepala BPM Jatim, Warno Hari Sasono, ditemui di kantornya, di Surabaya, Senin.
Menurut dia, potensi industri manufaktur di Jatim yang menunjukkan perkembangan positif menyebar di tingkat kabupaten/kota seperti Jombang, Mojokerto, Pasuruan, dan Gresik.
"Selain itu, Lamongan bisa dijadikan sasaran perkembangan industri manufaktur andalan Jatim," ujarnya.
Mengenai target investasi Jatim tahun 2011, ungkap dia, diharapkan mencapai Rp92 triliun atau mengalami kenaikan 12 persen dibandingkan tahun 2010.
"Namun, sampai semester I tahun ini realisasinya mencapai Rp35,4 triliun," katanya.
Terkait sektor industri manufaktur yang bisa dibidik di Jatim, kata dia, di antaranya produk aneka makanan, kertas, dan logam.
"Bidang usaha tersebut juga memberikan kontribusi tersendiri terhadap pencapaian investasi baik domestik maupun asing di Jatim pada tahun lalu," katanya.
Ia optimistis, tahun 2011 adalah momentum potensi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Jatim sedangkan tahun 2010 titik tertinggi realisasi penanaman modal asing (PMA).
"Kalau PMDN di Jatim, besarnya kenaikan itu karena investasi di daerah sangat rendah. Apalagi, sembilan kabupaten/kota di Jatim ada yang belum menyampaikan laporannya," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, sampai sekarang peranan PMDN menyerap tenaga kerja di Jatim mencapai 15.945 orang sedangkan PMA mencapai sebanyak 11.594 orang.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011