Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong melakukan pemulihan psikologi terhadap keluarga korban yang meninggal dunia akibat tertembak dalam insiden unjuk rasa penolakan tambang di kabupaten itu.
"Kepolisian melakukan penyembuhan trauma, dengan maksud agar rasa trauma dialami keluarga korban pulih kembali," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto di Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Rabu.

Menurutnya, pemulihan trauma pasca-peristiwa tersebut penting dilakukan, agar perasaan keluarga korban dan warga sekitar tidak tertekan supaya tidak timbul depresi yang justru dapat mengganggu aktivitas mereka.


Oleh karena itu, dengan upaya ini diharapkan keluarga korban tidak berlarut dalam kesedihan dan lebih bersemangat menjalani kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Komnas HAM harapkan ada titik terang penyelidikan insiden di Parimo

Baca juga: Polisi catat sudah tiga kali unjuk rasa di Parimo blokir jalan utama.
"Kami sangat berempati terhadap warga yang menjadi korban. Beberapa waktu lalu juga kami telah mendatangi rumah duka hingga proses pemakaman. Semoga dengan upaya ini suasana batin mereka lekas pulih," ucap Didik.
Selain memberikan penguatan psikologi, katanya, Kapolres dan sejumlah pejabat Polda Sulteng melakukan kegiatan preventif, di antaranya menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak atas unjuk raja hingga pemblokiran jalan Trans Sulawesi di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan.
Ia mengemukakan, secara umum situasi di wilayah Parigi Moutong dan tempat kejadian, hingga kini terkendali dan sangat kondusif.
"Ini perlu disampaikan ke publik, supaya tidak ada informasi bohong beredar. Kami telah melakukan peninjauan dan melihat lebih dekat situasi di tempat ini, bahwasanya situasi sudah terkendali," papar Didik.

Baca juga: Polda Sulteng lakukan uji balistik 20 senpi diunjuk rasa Parimo
Ia menambahkan, dari peristiwa tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat maupun kepolisian sekaligus introspeksi diri, agar hal-hal seperti ini ke depan tidak lagi terjadi.

"Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Apa yang telah terjadi akan menjadi bahan evaluasi ke depan. Pada dasar Kepolisian secara konsisten memberikan pengayoman kepada masyarakat," demikian Didik.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022