Baturaja (ANTARA) - Masyarakat Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan minyak goreng yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp14.000 per kilogram langka dijual di pasaran.
"Minyak goreng kemasan sekarang sulit didapat. Hampir semua pasar ritel mulai dari Indomaret hingga Alfamart kosong," kata Ida, salah seorang ibu rumah tangga warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.
Menurut dia, kekosongan minyak goreng subsidi tersebut mulai langka sejak pemerintah menurunkan harga secara nasional.
Jika pun ada, minyak goreng yang dijual harganya sangat mahal yaitu saat ini mencapai Rp24.000/kilogram.
Meski demikian, para ibu rumah tangga terpaksa tetap membeli minyak kemasan dengan harga mahal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu, Nadia, salah seorang karyawan Alfamart di Baturaja mengungkapkan, kekosongan minyak goreng subsidi ini sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.
Ia mengaku dapat suplai minyak goreng dari produsen yang sangat terbatas yaitu hanya pengiriman 24 kilogram per dua hari.
"Oleh karena itu pembelian dibatasi yaitu setiap konsumen maksimal hanya boleh membeli 2 Kg," ujarnya.Pantauan Antara di lapangan, hampir setiap minimarket di Kabupaten tidak memajang atau menjual minyak goreng kemasan yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp14.000/Kg.
Terkait hal itu, Pengawas Disperindag Kabupaten OKU, Octa Liyandi secara terpisah menegaskan akan segera melakukan sidak khususnya di pasar ritel guna mengatasi kelangkaan minyak goreng di wilayah itu.
Sidak tersebut akan dilakukan di seluruh pasar ritel modern mulai dari Citimall Baturaja, Ramayana hingga Alfamart dan Indomaret di wilayah itu.
"Hanya saja kami tidak bisa memaksa pihak pengelola pasar ritel menjual minyak goreng non subsidi dengan harga subsidi," tegasnya.
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022