Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara RI tengah mempersiapkan tim untuk menjemput mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, yang diduga terlibat korupsi dan ditangkap di Cartagena, Kolumbia pada hari Senin (7/8) pukul 02.00 waktu setempat.

"Saat ini, tim untuk penjemputan sedang disiapkan untuk segera berangkat, untuk menjemput yang bersangkutan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Senin.

Tim yang akan menjemput Nazaruddin adalah tim gabungan yang terdiri dari Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ujarnya.

"Mengenai waktu berangkatnya sedang diusahakan segera berangkat sedang jam berapanya di Kemenlu aja tanya," kata Anton.

Saat ditangkap Nazaruddin bersama istri dan beberapa orang lainnya dengan menggunakan identitas palsu menggunakan nama Saparudin, katanya.

Ada 12 titik sidik jari milik Nazaruddin yang sama dengan di paspornya. Guna meyakinkan bahwa yang ditangkap adalah Nazaruddin, maka Polri akan menggunakan tes DNA, katanya.

Nazaruddin sebelum ditangkap di Cartagena, Kolumbia sempat mampir di beberapa negara mulai dari Singapura kemudian Vietnam lanjut ke Kamboja naik pesawat carteran langsung menuju ke Bogota melalui Madrid, Spanyol kemudian Dominika.

Nazaruddin yang menjadi tersangka kasus dugaan penerimaan suap untuk proyek pembangunan wisma atlet di Jakabaring, Palembang, berada di Singapura satu hari sebelum KPK meminta Kementerian Hukum dan HAM melakukan pencegahan pada Selasa (24/5).

Mabes Polri telah menerbitkan "red notice" (buronan internasional)untuk memulangkan tersangka suap Kemenpora, Nazaruddin ke Indonesia dengan bekerja sama interpol.

Selanjutnya, Interpol akan menyebarkan foto beserta ciri-ciri Nazaruddin ke-188 negara anggotanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011