Sebagai negara pemegang Presidensi G20, Indonesia perlu memberikan contoh, dan menyerukan perluasan implementasi kebijakan LCS dalam mendukung pemulihan perekonomian pasca pandemi COVID-19, terutama bagi negara berkembang
Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden (KSP) mendukung perluasan penggunaan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) dalam perdagangan mancanegara dan investasi, di antaranya karena dapat memperkuat pengendalian atau stabilisasi nilai tukar rupiah.
Deputi III KSP Panutan Sulendrakusuma dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan perluasan LCS juga akan berdampak pada peningkatan perdagangan dan investasi, sehingga dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.
“Sebagai negara pemegang Presidensi G20, Indonesia perlu memberikan contoh, dan menyerukan perluasan implementasi kebijakan LCS dalam mendukung pemulihan perekonomian pasca pandemi COVID-19, terutama bagi negara berkembang yang rentan terguncang dengan krisis ekonomi global,” kata Panutan menyikapi langkah pemerintah Indonesia yang mendorong perluasan LCS dalam rangkaian Presidensi G20.
Namun, menurut Panutan, sejak LCS diberlakukan oleh Indonesia, masih banyak pelaku usaha yang belum menggunakan fasilitas tersebut karena mata uang dollar Amerika Serikat masih dianggap sebagai mata uang utama yang menguntungkan.
“Ini adalah tugas pemerintah untuk terus mensosialisasikan LCS kepada pelaku usaha sehingga program LCS ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengendalikan volatilitas nilai tukar dan mendukung ekonomi negara,” katanya.
Indonesia sudah memiliki perjanjian LCS dengan beberapa negara mitra, di antaranya China, Jepang, Thailand dan Malaysia. Adapun, implementasi LCS dapat mengurangi ketergantungan pada mata uang dollar Amerika Serikat dalam transaksi mancanegara.
Selaku otoritas moneter dan sistem pembayaran, Bank Indonesia sudah mendorong penggunaan LCS sejak 2018. Pada tahun 2022, Indonesia berencana untuk menambah jumlah negara mitra untuk bekerja sama dengan skema LCS.
Pada 2021, Indonesia mencapai nilai kerja sama melalui LCS sekitar 2,5 miliar dolar AS. Untuk 2022, nilai kerja sama melalui LCS ditargetkan meningkat 10 persen.
Baca juga: Presdir BCA: LCS dukung perdagangan dan investasi global lebih efisien
Baca juga: Gubernur PBOC: LCS perkuat ketahanan ekonomi Asia
Baca juga: BI: LCS rupiah-yuan menjanjikan, capai 15 juta dolar AS per bulan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022