Saat ini tercatat ekspor Industri pengolahan meningkat 31,16 persen (yoy) menjadi sebesar 15,71 miliar dolar AS. Ke depan, dengan prospek permintaan yang semakin bertumbuh, maka output perekonomian juga akan terus meningkat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini prospek kinerja ekspor-impor Indonesia semakin solid karena surplus neraca perdagangan berlanjut pada Januari 2022.
“Saat ini tercatat ekspor Industri pengolahan meningkat 31,16 persen (yoy) menjadi sebesar 15,71 miliar dolar AS. Ke depan, dengan prospek permintaan yang semakin bertumbuh, maka output perekonomian juga akan terus meningkat,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ekspor Indonesia pada Januari 2022 kembali mencatatkan performa impresif setelah menunjukkan pertumbuhan sebesar 25,31 persen (yoy), sehingga ekspor Januari 2022 menjadi sebesar 19,16 miliar dolar AS.
Faktor utama yang menjaga kinerja positif tersebut adalah ekspor komoditas andalan Indonesia yang tetap solid di tengah tren kenaikan harga yang masih berlangsung di beberapa komoditas, terutama pada harga komoditas minyak kernel yang meningkat sebesar 17,96 persen (mtm), nikel meningkat sebesar 11,69 persen (mtm), dan aluminium meningkat sebesar 11,52 persen (mtm). Hilirisasi pada komoditas-komoditas tersebut juga menjadi determinan utama peningkatan nilai tambah ekspor Januari 2022.
Selain itu, kinerja positif ekspor juga sejalan dengan laporan IHS Markit yang menyebutkan bahwa pesanan barang ekspor Indonesia di Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi jika dibandingkan dengan periode bulan Januari sejak survei dijalankan.
Prospek penguatan output perekonomian juga ditunjukkan oleh level Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang terus berada pada level ekspansif.
Tercatat pada Januari 2022, PMI Indonesia berada di level 53,7 atau melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut. Level PMI tersebut juga mengungguli beberapa negara ASEAN seperti Thailand (51,7), Filipina (50,0), dan Myanmar (48,5).
Sejalan dengan peningkatan ekspor, sisi impor Indonesia pada Januari 2022 juga meningkat menjadi sebesar 18,23 miliar dolar AS, yakni tumbuh sebesar 36,77 persen (yoy).
“Peningkatan impor Januari 2022 menunjukkan prospek akselerasi pemulihan ekonomi karena komponen utamanya berasal dari aktivitas produksi domestik yang terus menggeliat. Terbukti, impor bahan baku penolong dan barang modal tumbuh menguat, masing-masing dengan pertumbuhan sebesar 39,57 persen yoy dan 41,94 persen (yoy),” ujar Airlangga.
Di saat yang sama, kepercayaan masyarakat yang terus meningkat juga mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan demand domestik sehingga impor barang konsumsi ikut terdorong naik sebesar 10,25 persen (yoy).
Kinerja positif pada ekspor dan impor juga dilanjutkan dengan kabar menggembirakan pada neraca perdagangan Indonesia yang masih melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 atau selama 21 bulan berturut-turut. Pada Januari 2022, Indonesia mengalami surplus sebesar 0,93 miliar dolar AS.
“Kinerja positif pada perdagangan internasional Indonesia akan terus dipertahankan bahkan didorong untuk ditingkatkan. Pemerintah akan mengerahkan berbagai strategi dan kebijakan guna mengoptimalkan performa neraca perdagangan yang sudah baik ini,” kata Airlangga.
Adapun strategi utama Pemerintah akan tetap diselaraskan dengan pengendalian COVID-19 sehingga aktivitas ekonomi akan tetap tumbuh, di saat yang sama kerja sama ekonomi internasional akan terus digencarkan guna menciptakan diversifikasi negara tujuan ekspor. Program hilirisasi juga akan menjadi kunci peningkatan nilai tambah ekspor.
Baca juga: Perdagangan dengan China surplus, peringkat Indonesia terdongkrak
Baca juga: Menko Airlangga: Neraca dagang surplus tingkatkan resiliensi eksternal
Baca juga: Kemenkeu proyeksikan kinerja ekspor-impor bakal terus membaik
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022