Bekasi (ANTARA News) - Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sedikitnya delapan titik kerusakan jalan di sepanjang jalur mudik di kota itu.

"Hasil pengecekan kami di lapangan menunjukkan jumlahnya sekitar delapan spot. Memang relatif sedikit, namun berbahaya bagi pengendara motor," kata Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adiyanto di Bekasi, Senin.

Menurut dia, kerusakan di masing-masing lokasi itu masuk dalam kategori sedang. Kondisi itu aman bagi pengendara mobil, namun berbahaya bagi motor.

Jarak antara lubang satu dengan yang lain bervariasi mulai 25 sampai 50 meter. Hal itu terjadi akibat lintasan kendaraan bertonase berat dan genangan air selama musim hujan lalu.

"Lokasinya ada di Jalan KH Noer Alie, Hasibuan, Sudirman, Ir H Juanda, Sultan Agung dan Ahmad Yani. Jalan itu adalah penghubung lintasan Pantai Utara (Pantura) yang ramai dilalui pemudik," katanya.

Dikatakan Tri, kemanan pengendara sepeda motor patut menjadi perhatian pemerintah. Alasannya, mayoritas pemudik yang menggunakan mobil akan melalui jalan tol.

"Kami menargetkan sebelum masa mudik perbaikannya sudah selesai. Namun aktivitas itu masih terganjal pengesahan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) yang hingga kini belum ditandatangani kepala dinas lama," katanya.

Menurut Tri, pihaknya tetap akan menjalankan proses lelang perbaikan infrastruktur di wilayah setempat meski masalah terkait penandatanganan RKA belum tuntas.

"Kami melakukan kegiatan tender tanpa menunggu RKA setelah melakukan konsultasi yang berakhir pada keputusan bersama untuk melakukan tender," ujar Tri.

Tri menambahkan, jika tidak ada kegiatan, kerugian yang terjadi bisa lebih banyak. Misalnya jalan yang rusak atau pun penataan saluran air terbengkalai. "Perekonomian juga akan terganggu," demikian Tri.

(KR-AFR/N002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011