"Siswa kelas I dan II belajar di luar sekolah, karena jalan masuk ke dalam kelas ditutupi lumpur dan banjir," kata guru SMP Negeri 28 Isel Sariadi di Batam, Senin.
Lebih dari 100 siswa kelas I terpaksa belajar di tenda yang didirikan di halaman luar sekolah yang dibangun warga. Sedang sekitar 100 siswa kelas II belajar di Masjid Baitul Mutmainah yang terletak di perumahan terdekat.
Sedangkan seluruh siswa kelas III tetap belajar normal di dalam kelas yang terletak di lantai dua gedung sekolah.
Air yang menggenangi halaman sekolah memutus akses siswa untuk masuk ke dalam kelas karena air mengelilingi ruang belajar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin mengatakan banjir memang kerap melanda SMP yang terletak di Kecamatan Batam Kota. Sejak bangunan sekolah selesai dibangun pada 2008, banjir hampir selalu terjadi. Namun, biasanya air langsung surut begitu hujan berhenti.
Sistem drainase yang buruk ditambah pengerjaan rumah yang lokasinya lebih tinggi dari gedung sekolah membuat air tidak bisa mengalir, kata dia.
Seorang warga sekitar berusia 12 tahun bahkan meninggal dunia saat hendak melewati sekolah, pada April 2011.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011