Lebak (ANTARA News) - Warga kampung Dukuh Jati, Desa Padasuka, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu siang digegerkan oleh kemunculan seekor babi memasuki rumah seorang janda dengan cara menerobos jendela kaca depan.
Mereka mengira itu babi jadi-jadian atau "babi ngepet" karena warga setempat kerapkali kehilangan uang dalam waktu yang hampir bersamaan.
"Saat ini `babi ngepet` yang dikejar-kejar warga itu, mati tanpa luka di sekujur tubuhnya," kata Mustopa, seorang warga yang pertama kali menemukan seekor babi masuk ke rumah janda bernama Kamsinah.
Mustopa mengatakan, ia saat itu sedang berada di depan kios tepi jalan yang lokasinya tidak berjauhan dengan rumah Kamsinah.
Namun, tiba-tiba ia melihat seekor babi yang melintasi jalan berlari kencang menerobos jendela kaca rumah milik Kamsinah.
Merasa terkejut sambil ketakutan, ia langsung berteriak minta bantuan warga lainnya.
Dalam sekejap warga berdatangan dan langsung mengejar seekor babi yang masuk rumah janda itu.
Setelah warga berkumpul, kata dia, ia dan tiga temannya sepakat untuk menangkap babi ngepet tersebut.
"Kami saat menangkap babi yang berada di dalam ruangan tamu sama sekali tidak melakukan perlawanan, malah terlihat sedikit memelas sambil pasrah," katanya.
Untuk memastikan kalau babi yang ditangkap oleh warga adalah binatang jadi-jadian, lalu warga pun berinisiatif untuk mengurungnya dengan mengikat moncong dan bagian kakinya.
Namun, belum sempat dikurung binatang tersebut langsung mati tanpa dilakukan penyiksaan sebelumnya.
Anehnya binatang itu, kata dia, saat diamankan warga mengeluarkan air mata dan langsung mati.
Selain itu juga babi tersebut tidak memiliki taring dan berbulu hitam dengan ukuran panjang satu meter serta tinggi 50 sentimeter.
Mendengar kabar ada babi ngepet tertangkap warga kampung Dukuh Jati dan sekitarnya berbondong-bondong datang untuk menyaksikan.
Masyarakat percaya itu babi ngepet karena saat dilukai telinganya tak mengeluarkan darah.
Bentuk kakinya juga agak lain dari babi pada umumnya, apalagi warga di sini tak tak ada yang memelihara dan jauh dari hutan.
Kamsinah, pemilik rumah mengatakan saat kejadian ia sama sekali tidak mengetahui secara pasti kalau rumahnya telah dimasuki seekor babi, sebab saat itu sedang mencuci piring di dapur.
"Kami tahu rumahnya dimasuki babi ngepet setelah diberitahu warga," katanya.
Sarip (46), salah seorang warga mengatakan babi itu sering muncul di tengah permukiman sejak tiga pekan lalu.
Kemunculannya tidak setiap hari, tapi hanya malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon.
"Bersamaan dengan kemunculannya beberapa warga melaporkan kehilangan uang. Kehilangan uang itu lalu dikaitkan dengan babi ngepet," katanya. (MSR/Y008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011