Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto mengatakan Indonesia hanya membutuhkan lima juta hektare hutan tanaman industri (HTI) lagi untuk menjadi pemain utama industri pulp dan kertas dunia.

Hadi Daryanto, di Jakarta, Minggu, mengungkapkan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyiapkan lahan terdegradasi seluas 35,4 juta hektare, dan lima juta hektare di antaranya untuk memaksimalkan HTI sebagai bahan baku industri pulp dan kertas.

"Kita hanya butuh lima juta hektare lagi dari lahan terdegradasi itu agar kita punya pasokan bahan baku kayu 330 juta meter kubik. Kalau 60 persennya saja atau 198 juta meter kubik untuk pulp, maka sisanya bisa digunakan untuk kayu pertukangan (132 juta meter kubik)," ujar Hadi.

Dengan kondisi itu, kata Hadi, Indonesia akan menjadi pemasok pulp degradasi yang mencapai 35,4 juta hektare, dengan luasan terbesar ke-7 di dunia pada 2020. Saat ini, kapasitas pulp nasional baru 6,7 juta meter kubik di mana satu ton pulp membutuhkan lima meter kubik.

Dia menyebutkan tahun ini pengadaan bahan baku kayu bulat diperkirakan mencapai 53,92 juta meter kubik dan yang sudah terealisasi 25,8 juta (40,5 persen). Itu untuk semua industri.

Sementara itu, pulp dan paper membutuhkan 20 juta meter kubik per tahun.

"Saat ini industri pulp ada di peringkat 10 dunia dan industri kertas nasional di urutan 11. Sekitar 60 persen produksi pulp diekspor," katanya.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan sebelumnya menyebutkan strategi pemanfaatan lahan terdegradasi (hutan rusak) seluas 35,4 juta hektare menjadi bagian dari strategi besar yang diharapkan bisa mendongkrak kinerja industri pulp dan kertas.

Menhut juga berharap nilai ekspor produk kayu Indonesia bisa naik dari tujuh miliar dolar AS per tahun (2011) menjadi 70 miliar dolar pada 2030. Dengan nilai sebesar itu, Indonesia akan melesat ke posisi lima besar.

Salah satu upaya pemerintah dalam strategi besar itu adalah adanya usulan penambahan lahan hutan tanaman seluas 10 juta hektare lagi untuk mendukung pertumbuhan industri pulp.

Berdasarkan data Kemenhut, saat ini luas izin areal hutan tanaman sampai sembilan juta hektare dengan realisasi penanaman mencapai 4,5 juta hektare.

Diharapkan penambahan 10 juta hektare akan membuat hutan tanaman sebagai primadona penyedia atau pemasok bahan baku industri kayu. Dengan luasan tanaman sebesar itu, hutan tanaman bukan hanya mendukung industri pulp tetapi juga industri berbasis kayu lainnya.

Industri pulp dan kertas, menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menjadi satu-satunya industri kehutanan yang tumbuh positif.

Kemenperin mencatat industri barang kayu (kehutanan) secara rata-rata mengalami pertumbuhan negatif 3,5 persen tahun lalu atau turun 2,1 persen. (A027/E005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011