Jika kita terus melihat tanda-tanda bahwa diplomasi berhasil dan ada penurunan ketegangan, saya pikir kita akan melihat semacam pembalikan perdagangan.

Tokyo (ANTARA) - Pasar saham Asia menguat pada perdagangan Rabu pagi, karena kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina minggu ini mereda setelah Moskow mengindikasikan akan mengembalikan beberapa pasukan ke pangkalan dari latihan, memberikan investor sedikit kelegaan.

Ketegangan antara kekuatan dunia atas situasi Ukraina, yang telah berkembang menjadi salah satu krisis terdalam dalam hubungan Timur-Barat selama beberapa dekade, telah menjadi perhatian utama para investor.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang meningkat 0,9 persen di awal perdagangan regional pada Rabu, mengejar ketertinggalan dengan reli di saham AS dan Eropa pada Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Saham Asia waspadai peringatan tentang Ukraina, minyak melonjak

"Jika kita terus melihat tanda-tanda bahwa diplomasi berhasil dan ada penurunan ketegangan, saya pikir kita akan melihat semacam pembalikan perdagangan," kata Kyle Rodda, seorang analis pasar di IG di Melbourne.

"Kami mungkin akan melihat saham terdorong pada fakta bahwa volatilitas tersirat sedikit lebih rendah," kata Rodda, menambahkan bahwa kemungkinan akan membebani harga minyak dan emas.

Nikkei Jepang melonjak 1,9 persen, rebound dari penurunan dua hari, sementara indeks S&P/ASX200 Australia naik setengah persen.

Di tempat lain di kawasan ini, Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) terangkat 1,1 persen di awal sesi, dan Indeks CSI300 China menguat 0,4 persen.

Baca juga: Wall St melonjak, redanya kekhawatiran geopolitik picu reli yang luas

Perhatian investor kemungkinan akan beralih ke perkembangan kebijakan ekonomi dan moneter di tengah spekulasi yang sedang berlangsung bahwa Federal Reserve AS mungkin menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin penuh pada Maret.

Di antara peristiwa yang menjadi fokus, adalah rilis risalah dari pertemuan kebijakan Januari Federal Reserve pada Rabu waktu setempat, serta data inflasi konsumen Januari dari Inggris dan Kanada.

Inflasi gerbang pabrik dan inflasi harga konsumen China keduanya lebih rendah dari yang diperkirakan pada Januari, data pada Rabu menunjukkan.

Ketegangan seputar situasi Ukraina telah "mengalihkan dari fakta bahwa masih ada risiko dan kekhawatiran besar tentang kebijakan moneter global dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi pasar keuangan," kata Rodda dari IG.

"Itu bisa muncul kembali sebagai pendorong volatilitas karena ketegangan geopolitik sedikit mereda."

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun berada di 2,0311 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 2,056 persen pada Selasa (15/2/2022). Imbal hasil dua tahun yang naik bersama ekspektasi pedagang tentang suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, berada di 1,5569 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 1,5774 persen.

Pasar mata uang cukup sepi, dengan indeks dolar bertahan stabil di 96,009 setelah mundur dari tertinggi dua minggu pada Selasa (15/2/2022) setelah premi risiko geopolitik Ukraina keluar dari pasar.

"Ekspektasi siklus kenaikan Federal Reserve yang agresif akan menjaga basis indeks dolar tetap di tempatnya," kata analis di Westpac dalam sebuah catatan.

Yen diperdagangkan pada 115,67 per dolar.

Minyak mentah AS turun satu tingkat menjadi diperdagangkan di 91,98 dolar AS per barel setelah mundur dari level tertinggi tujuh tahun pada Senin (14/2/2022). Minyak mentah Brent turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 93,16 dolar AS per barel.

Emas sedikit lebih rendah, dengan emas spot diperdagangkan pada 1.850,54 dolar AS per ounce.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022