Jakarta (ANTARA News) - Pojok Gus Dur, sebuah pusat data dan dokumentasi terkait almarhum KH Abdurrahman Wahid mulai dari arsip tulisan, liputan media, buku, hingga foto-foto, di lantai satu gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Minggu, resmi dibuka.

Acara peresmian tersebut dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan empat putri Gus Dur yakni Alissa, Yenny, Annisa, dan Inayah.

Dalam sambutannya Said Aqil mengatakan, PBNU mengapresiasi dan mengizinkan ruangan pojok lantai satu gedung PBNU digunakan untuk Pojok Gus Dur dengan harapan bisa selalu menghidupkan semangat perjuangan mantan Ketua Umum PBNU sekaligus Presiden RI ke-4 tersebut.

"Ketika Mbak Inayah Wahid datang ke rumah dan mengutarakan niatnya kepada saya tentang Pojok Gus Dur ini, saya langsung setuju. Mengapa? Agar semangat Gus Dur tetap hidup di PBNU," katanya.

Selama gedung PBNU masih berdiri, lanjut Said Aqil, selama itu pula Pojok Gus Dur akan tetap ada.

Pojok Gus Dur menempati ruangan berukuran sekitar 4 x 5 meter yang dulunya merupakan ruang kerja Gus Dur.

"Di ruangan itu saya bertemu pertama kalinya dengan banyak orang dari segala macam lapisan masyarakat. Ruangan itu sangat bersejarah," kata Said Aqil.

Menurutnya, Gus Dur merupakan tokoh yang hingga saat ini belum tergantikan, baik di lingkungan NU atau masyarakat secara luas di Indonesia.

"Pemikiran Gus Dur masih yang terbaik, meski terkadang di luar nalar manusia pada umumnya," katanya.

Selain itu, kata Said Aqil, Gus Dur juga memiliki sifat dan kepribadian yang layak diteladani masyarakat.

"Ketulusannya, kejujurannya, welas asihnya, dan masih banyak lagi sederet sifat-sifat Gus Dur yang harus kita teladani," katanya.

Menurut rencana, Pojok Gus Dur juga akan dibuka di sejumlah tempat di Indonesia untuk menularkan spirit perjuangan "Bapak Bangsa" tersebut.(*)
(T.S024/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011