Makassar (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) masih berpeluang diusung Partai Golkar dalam pemilihan presiden 2014 karena mekanisme survei memungkinkan hal tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham saat menutup Pesantren Ramadhan Golkar Sulsel di Makassar, Minggu malam, mengatakan survei yang dilakukan Golkar terbuka untuk semua figur termasuk Jusuf Kalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.
"Survei Golkar bersifat terbuka dan jika nilai popularitas serta elektabilitasnya tinggi, figur tersebut akan dipertimbangkan," ujarnya menanggapi opini publik yang menginginkan Jusuf Kalla mencalonkan diri lagi di pilpres 2014.
Namun ia masih optimistis nilai survei Ketua Umum Aburizal Bakrie akan lebih tinggi. Sebab idealnya, di partai manapun termasuk di Golkar, yang paling banyak bersentuhan dengan masyarakat adalah ketua umum.
Disebutnya nama Jusuf Kalla, menurut dia, hanya merupakan pandangan dari kalangan elite semata yang jumlahnya tidak lebih dari 20 persen. Opini itu tidak selamanya sejalan dengan aspirasi rakyat yang jumlahnya mencapai 80 persen.
"Aburizal kan hampir setiap hari bersama rakyat, jadi peluangnya memang paling besar. Masak tidak menang jika di survei," ujarnya.
Ia pada kesempatan tersebut mengatakan survei Partai Golkar akan dilakukan paling lambat akhir 2012.
Idrus menegaskan survei dan penetapan akan cepat dilakukan, tidak mencontoh saat pencalonan Jusuf Kalla pada 2009.
"Kita tidak ingin seperti capres lalu yang sangat terlambat sosialisasi dan komunikasi dengan rakyat. Kita mau calon kita jadi, bukan calon yang tidak jadi," katanya.(*)
(T.KR-AAT/E005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011