Okto yang saat itu latihan bersama dengan lima rekan temannya, dibawah pengawasan Fisioterapis Timnas Senior, Mathias Ibo, setiap kali berkeliling dan dekat dengan penonton di tribun selalu diteraiki, oleh anak-anak.
"Okto, Okto," begitu teriakan Adit siswa SDN kelas III di Kota Cilegon ketika Okto berlari dan mendekat tribun, sambil bertepuk tangan, Minggu sore.
Menurut Adit, ia menganggumi Okto, karena wajahnya yang ramah dan bentuk fisiknya yang kecil.
"Orangnya ramah, kayaknya kalau diajak maen bola dengan Bang Okto, bawaanya semangat dan tidak pernah lelah," katanya.
Dijelaskan oleh Adit, Okto yang merupakan pemain dari Papua, terlihat berbeda dari pemain-pemain timnas lainnya. "Pokoknya orang lucu, dan menyenangkan," katanya menambahkan.
Senada diungkapkan oleh Diki Dirta. Menurut siswa kelas enam SD ini, Okto adalah sosok pembawa penyemangat dan motivasi. "Tadinya saya minder kalau main bola dengan teman-teman karena tubuh saya pendek, tapi setelah saya melihat Okto saya tidak minder lagi," katanya.
Bahkan kata dia, teman-teman sepermainnya yang sebelumnya selalu memanggilnya dengan sebutan `cebol` sudah tidak lagi. "Sekarang teman-teman saya juga sudah tidak panggil saya si cebol atau manusia pendek," katanya.
Sementara Okto yang berlari mengelilingi lapangan Stadion Krakatau, Cilegon, tidak memberikan reaksi sedikitpun dan tetap fokus latihan ketika ratusan anak SD memanggil dan terus meneriakinya.(*)
(ANT-152/T009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011