"Politik dalam Islam harus berlandaskan kepada tauhid, risalah dan kekhalifahan. Tanpa ketiga landasan itu maka aktivitas politik akan terjebak untuk menghalalkan segala cara guna mencapai tujuan," katanya di Banda Aceh, Minggu.
Hal itu juga disampaikan tokoh Islam Aceh tersebut dalam kajian "fiqh siyasah" pada dialog yang digelar di Kabupaten Pidie dan diikuti sebanyak 60 peserta dari berbagai desa di wilayah itu.
Selain itu, Tgk Hasanuddin Yusuf Adan mengatakan kepemimpinan (imamah) dalam perspektif Islam juga memiliki beberapa kriteria penting yang harus dipahami masyarakat khususnya umat Muslim di Aceh.
Kriteria penting yang harus dimiliki setiap pemimpin itu, yakni alim (berilmu), adil (memberikan sesuatu kepada yang berhak), syaja`ah (berani) dan hikmah (penuh kearifan dan kebijaksanaan).
Untuk itu, ia mengatakan masyarakat Aceh khususnya di Kabupaten Pidie ini diperlukan pencerahan tentang politik dalam Islam.
"Apalagi, beberapa waktu ke depan Aceh akan menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) memilih gubernur/wakil gubernur, serta 17 pasangan bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota, secara serentak. Jangan sampai pula umat Islam salah dalam memilih pemimpinnya," kata dia menambahkan.
Hasanuddin Yusuf Adan mengingatkan jika salah memilih pemimpin, maka akan berakibat kepada kemelaratan masyarakat dan kemunduran pelaksanaan Syariat Islam di Aceh.
Pilkada Aceh diperkirakan bergulir secara serentak pada November 2011, dan merupakan pilkada kedua yang melibatkan masyarakat memilih langsung pemimpin di daerah masing-masing, selain gubernur/wakil gubernur.(*)
(T.A042/N005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
