Kami tidak hanya mengikuti tren, tetapi ikut membangun dunia metaverse ini di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sebagai pionir digital banking berkomitmen membangun metaverse Indonesia dan ekspansi bisnis digital dengan menggandeng WIR Group.

"BNI tentunya selalu di depan dalam pengembangan layanan digital. Kami tidak hanya mengikuti tren, tetapi ikut membangun dunia metaverse ini di Indonesia," kata Direktur IT & Operasi BNI YB Hariantono usai menyaksikan penandatanganan Mou BNI-WIR Group di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan BNI siap memberikan pelayanan perbankan yang atraktif bagi nasabah seperti sifat metaverse, yang menghubungkan dunia nyata dan virtual secara imersif.

Layanan itu mencakup penggabungan virtual reality, augmented reality, dan artificial intelligence untuk memberikan pengalaman baru bagi nasabah menikmati layanan perbankan digital.

"Kami akan membentuk ekosistem bisnis yang baru di dalamnya, seperti digital branch, digital product, new services, dan engagement kepada customer yang attached dengan metaverse," katanya.

Hariantono menyampaikan WIR Group merupakan mitra yang tepat untuk ekspansi BNI di metaverse karena perusahaan basis teknologi augmented reality (AR) itu terbukti berpengalaman dan telah mendapat pengakuan di berbagai negara.

BNI juga mengapresiasi konsistensi WIR Group dalam mengembangkan metaverse. Perseroan tentunya akan lebih proaktif menggandeng lebih banyak mitra untuk memberikan nilai tambah pada inovasi produk layanan BNI ke depan.

Saat ini, tambah dia, perseroan adalah bank milik pemerintah yang paling agresif dalam pengembangan ekonomi digital. Bagi BNI, tren digital baru ini bukan sekadar untuk mengembangkan konsep mobile banking.

Metaverse, lanjut dia, justru merupakan dunia virtual yang mampu memberikan nilai tambah serta memberikan layanan yang berbeda dari konsep digital banking akhir-akhir ini.

Untuk itu, melalui kolaborasi dengan WIR Group, BNI turut mendukung penciptaan metaverse Indonesia yang dapat bersaing secara global dan membangun ekosistem bisnis baru.

"Sebagai pionir digital banking, BNI juga akan fokus pada pengembangan digital talent yang akan mendukung future digital customer ecosystem, dengan meningkatkan kualitas layanan perbankan digital yang lebih menarik dan memberikan nilai tambah," katanya.

Saat ini, dunia metaverse telah memberikan pengalaman dunia nyata bagi manusia untuk mendatangi berbagai tempat tanpa harus bepergian secara fisik dan tanpa terbatas dengan waktu.

Dunia baru ini juga telah memberikan peluang baru dalam transaksi ekonomi, mengingat banyak orang berinvestasi properti di metaverse menggunakan uang dari dunia nyata.

Tentunya kondisi itu berpeluang untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, terlebih metaverse akan menawarkan berbagai aset virtual yang saat ini mulai banyak diperdagangkan melalui konsep non-fungible token (NFT).

"Jika ada aktivitas ekonomi, artinya perbankan juga bisa masuk untuk membantu baik dari sisi transaksi, exchange atau bahkan bisnis esensial perbankan sendiri yakni menghimpun dana maupun menyalurkan kredit di dalam metaverse," ujar Hariantono.

Senior Executive Vice President Divisi Digital BNI Rian Eriana Kaslan menambahkan langkah BNI dalam mengembangkan metaverse adalah upaya lanjutan BNI untuk meningkatkan pengalaman transaksi digital nasabah.

Terlebih, Metaverse saat ini telah menjadi pemicu perubahan kebiasaan digital ke sebuah pengalaman yang lebih nyata. Pengalamannya bukan hanya satu arah, namun sudah experience dua arah dan personal di dalam sebuah dunia virtual.

Rian menyampaikan BNI juga akan membuat inovasi pengalaman transaksi nasabah yang bukan hanya berinteraksi dengan komputer, tetapi juga staf BNI dalam bentuk avatar.

"Kami juga akan buat cabang digital kami di metaverse sehingga pengalamannya unik berbeda dapat dirasakan. Layanan digital kami juga akan menjadi sangat personal dan lebih real lagi," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi menyambut baik upaya ekspansif BNI dalam mendorong peningkatan adopsi dunia metaverse yang memiliki potensi pengembangan ekonomi kuat.

"Besar harapan kami kolaborasi ini memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia dan nasabah BNI mendapatkan layanan yang lebih masif," katanya.

Michael memaparkan beberapa sektor akan bergabung dalam tahap awal pengembangan metaverse seperti pariwisata digital, salah satunya untuk pengalaman berkunjung ke Borobudur melalui metaverse.

"Ini juga akan menjadi ruang baru untuk belajar. Karena sifat metaverse yang mampu memberi pengalaman lebih real time kepada para user. Tentu saja akan banyak cara pembelajaran baru yang dapat dipermudah dengan metaverse, seperti anatomi yang dapat terlihat secara tiga dimensi," katanya.

Baca juga: Dana kelolaan BNI Emerald capai Rp166 triliun
Baca juga: BNI alokasikan belanja modal TI 3 persen dari pendapatan pada 2022
Baca juga: BNI berencana perluas jangkauan bisnis ke Los Angeles

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022