Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) memberitahukan bahwa TNI-Polri telah menutup jalur tradisional perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG) akibat lonjakan Omicron.
Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Paulus Waterpauw dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan polisi dan Satgas Pamtas TNI di Provinsi Papua dikerahkan untuk mengamankan jalur-jalur tradisional yang digunakan masyarakat untuk melintas dari Indonesia ke wilayah Papua Nugini (PNG) maupun sebaliknya.
Baca juga: Deputi BNPP Kemendagri tinjau pengolahan sagu di Skouw
Paulus melakukan kunjungan ke Papua untuk mengetahui masalah terkait pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Selain itu, kunjungannya untuk meneruskan imbauan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga Kepala BNPP Muhammad Tito Karnavian agar menutup jalur tradisional karena melonjaknya angka penyebaran COVID-19.
Baca juga: BNPP sebutkan empat strategi kembangkan wilayah perbatasan
Upaya untuk menutup jalur-jalur tradisional ini, papar dia, merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat perbatasan. Selain itu, untuk meminimalisir angka penyebaran COVID-19 varian Omicron di wilayah perbatasan negara.
Baca juga: Satgas TNI dampingi BNPP cek saluran irigasi di perbatasan RI-PNG
Mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri ini mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda yang bertugas di Papua untuk menindaklanjuti imbauan tersebut.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda untuk mengamankan jalur-jalur tradisional yang sering dilintasi pelintas PNG," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022